Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham ABBA & MARI Milik Erick Thohir Naik Disengat Isu Cawapres Prabowo

Dua saham Erick Thohir, PT Mahaka Media Tbk. (ABBA) dan PT Mahaka Radio Integra Tbk. (MARI) naik karena isu calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) disopiri oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat berkunjung ke Kompleks PT Pindad (Persero) di Dusun Sedayu, Turen, Kec. Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Senin (24/7/2023)./Foto: BPMI Setpres
Presiden Joko Widodo (Jokowi) disopiri oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat berkunjung ke Kompleks PT Pindad (Persero) di Dusun Sedayu, Turen, Kec. Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Senin (24/7/2023)./Foto: BPMI Setpres

Bisnis.com, JAKARTA –  Dua saham emiten milik Erick Thohir, PT Mahaka Media Tbk. (ABBA) dan PT Mahaka Radio Integra Tbk. (MARI) mengalami penguatan. Apakah karena isu bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto?

Pada perdagangan kemarin, Rabu (18/10/2023) saham ABBA mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp9,23 miliar melalui 2.260 kali transaksi. ABBA naik 9,59 persen atau 7 poin ke harga Rp80.

Sementara itu, saham MARI menyusul dengan nilai transaksi sebesar Rp91,83 miliar melalui 23.444 kali transaksi. MARI melesat 34,18 persen atau 27 poin ke posisi Rp106.

Penguatan saham-saham milik Erick Thohir disinyalir erat muatannya dengan ekpektasi pasar yang mengharapkan dia menjadi calon kuat cawapres bagi Prabowo.

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan, terkait emiten ABBA yang dimiliki Erick Thohir menguat karena sudah anjlok cukup tinggi. Sehingga, terdapat technical rebound.

“Isu Erick Thohir yang akan menjadi bakal cawapres mulai terdengar sejak beberapa bulan lalu, tapi sahamnya turun terus. ABBA memang mempunyai fundamental yang buruk, terlepas dari siapa pemiliknya. Sehingga wajar sahamnya turun terus selama emitennya rugi.” ujar Arjun kepada Bisnis, Rabu (18/10/2023).

Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta memandang yang sebaliknya terkait MARI. Nafan berpendapat bahwa kenaikan saham MARI merupakan hasil dari euforia berita bakal cawapres. 

“Ini ada euforia terkait siapa yang akan menjadi cawapres Prabowo Subianto dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Setidaknya memang ada sentimen di situ, walaupun belum ditetapkan. Tapi ini sifatnya temporer." Kata Nafan kepada Bisnis, Rabu (18/10/2023).

Kenaikan harga saham MARI pernah terjadi sebelumnya, lanjut Nafan, ketika Erick Thohir ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim, untuk sementara menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan yang sedang sakit.

Sehingga, euforia yang sama terulang ketika pengumuman bakal cawapres Prabowo tengah dinantikan. Terutama setelah capres dari partai seberang sudah mengumumkan cawapresnya.

“Katalis positif yang bisa mendorong kenaikan harga saham secara berkesinambungan semestinya terkait dengan kinerja bottomline.” tambah Nafan.

Kalau perusahaan bisa mencapai kinerja bottomline di kisaran tiga digit, itu tercermin dari kenaikan harga sahamnya, serta valuasinya juga akan lebih murah dan menarik. Namun, publik tentunya masih menantikan kinerja MARI di kuartal III/2023.

Oleh karena itu, Nafan merekomendasikan untuk hold atau menahan dan tidak menjual saham MARI, karena emiten itu tidak termasuk emiten big caps. Meskipun, setidaknya MARI masih memiliki likuiditas.

Adapun target harga saham MARI berada di level Rp118. Nafan mengatakan bahwa pergerakan harga saham MARI perlu dicermati, sampai sejauh mana akan mulai terjadi aksi profit taking. (Daffa Naufal Ramadhan)

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper