Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BREN dan PTPS Melantai di Bursa, Rekor BEI Catat 70 Emiten Baru

Barito Renewables Energy (BREN) dan Pulau Subur (PTPS) menjadi perusahaan tercatat ke-69 dan ke-70 di Bursa Efek Indonesia pada tahun ini.
Taipan Prajogo Pangestu sukses mengantarkan PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) melantai di Bursa Efek Indonesia/Dok.Perusahaan.
Taipan Prajogo Pangestu sukses mengantarkan PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) melantai di Bursa Efek Indonesia/Dok.Perusahaan.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dan PT Pulau Subur Tbk. (PTPS) menggelar seremoni pencatatan saham (listing) perdana pada hari ini, Senin (9/10/2023). Masing-masing emiten menjadi perusahaan tercatat ke-69 dan ke-70 di Bursa Efek Indonesia pada tahun ini.

Kedatangan emiten baru sekali lagi menandakan aktivitas IPO yang membeludak sepanjang 2023. Jumlah emiten baru yang mencapai 70 perusahaan, telah melampaui target BEI yang sebelumnya dipatok sekitar 57 perusahaan. Tak heran, jika BEI menyebut IPO 2023 memecahkan rekor sepanjang sejarah.

Jumlah dan nilai IPO ini mengalahkan rekor sebelumnya pada 1990 dengan 66 pencatatan saham perdana.

Sementara itu, saham-saham baru yang listing hari ini disebut banyak menarik minat investor. Selama periode penawaran umum yang berlangsung pada 3–5 Oktober 2023, BREN berhasil memperoleh dana segar Rp3,13 triliun. Permintaan saham mengalami oversubscribed lebih dari 135,2 kali dari total porsi minimum pooling awal.

Aksi IPO ini membuat BREN sebagai perusahaan sektor energi terbarukan dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di BEI.

Dari sisi kinerja, emiten milik Prajogo Pangestu ini mencatatkan kenaikan pendapatan menjadi US$147,08 juta atau setara Rp2,20 triliun (kurs jisdor Rp14.977) pada kuartal I/2023.

Capaian tersebut naik 10,64 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, total beban pokok pendapatan tercatat sebesar US$31,62 juta atau setara Rp473,63 miliar. Beban tersebut naik tipis sebesar 4,21 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$30,34 juta.

Adapun laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar US$29,24 juta atau naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$22,33 juta. Sementara laba dasar per saham mencapai US$0,23 atau setara Rp3.444,71 per saham.

Sementara itu calon emiten subsektor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) PT Pulau Subur Tbk. (PTPS) juga mengklaim adanya oversubscribed saham hingga 19,53 kali saat proses IPO. 

Direktur Utama PTPS Felix Safei mengatakan tingginya antusias masyarakat untuk memiliki saham PTPS tidak terlepas dari kondisi fundamental Perseroan yang positif di tengah tren peningkatan permintaan CPO.

Menurutnya saham PTPS dilepas ke pasar dengan valuasi yang rendah. PTPS menawarkan sebanyak 450 juta saham ke public atau setara dengan 20,76 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.

Selama periode penawaran umum yang berlangsung pada 3-5 Oktober 2023, PTPS membanderol harga Rp198 per saham. Felix menambahkan capaian oversubscribed hingga 19,53 kali tersebut mencerminkan bahwa para pemodal memiliki minat yang tinggi terhadap saham PTPS. Dia berharap, antusias masyarakat juga bisa berlanjut di pasar sekunder.

PTPS akan mengalokasikan 50 persen dana IPO untuk pembangunan pabrik pengelolaan kelapa sawit (PKS) dengan kapasitas produksi 10 ton per jam.

Kemudian, sisa dana sekitar 50 persen akan digunakan perseroan untuk modal kerja seperti pembelian tandan buah segar (TBS), pemeliharaan jalan, peralatan produksi, hingga pembelian traktor.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper