Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyebab IHSG Anjlok, Tertekan Sentimen AS

IHSG ditutup anjlok ke ke level 6.923,80 pada Selasa (20/9/2023) seiring dengan lonjakan yield obligasi AS yang menekan pasar saham.
IHSG ditutup anjlok ke ke level 6.923,80 pada Selasa (20/9/2023) seiring dengan lonjakan yield obligasi AS. Bisnis/Himawan L Nugraha
IHSG ditutup anjlok ke ke level 6.923,80 pada Selasa (20/9/2023) seiring dengan lonjakan yield obligasi AS. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup merosot ke level 6.923,80 hingga akhir perdagangan hari ini, Selasa (20/9/2023). 

Mengutip data statistik RTI Business, IHSG terkoreksi 1,07 persen atau 74,58 poin menuju level 6.923,80 dan meninggalkan level psikolgisnya 7.000. Adapun titik tertinggi capaian IHSG berada di level 7.019,55. 

Selain itu, sepanjang perdagangan hari ini, indeks komposit sempat menyentuh titik terendahnya di level 6.913,61. 

Seiring dengan melemahnya pergerakan IHSG pada hari ini, sebanyak 410 saham harus mengakhiri sesi perdagangan hari ini di zona merah. 

Sebaliknya, 136 saham lain masih cukup kuat untuk bertengger di zona hijau meski IHSG melemah hingga 1,07 persen pada hari ini. Sedangkan 212 saham lainnya berada di posisi yang sama seperti sebelumnya.  

Research Analyst RHB Sekuritas Muhammad Wafi menyebut bahwa anjloknya IHSG pada hari ini terjadi seiring dengan melonjaknya yield obligasi Amerika Serikat (AS) tenor 10 tahun ke level 4,57 persen pada Selasa (26/9/2023) pagi. Capaian tersebut menandai level tertinggi imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun sejak 2007 lalu. 

Sementara itu, berdasarkan data Investing hingga pukul 18.50 WIB, yield obligasi AS tenor 10 tahun terpantau telah mengalami penurunan sebesar 1,02 persen atau 0,046 poin menuju level 4,5 persen. 

"Karena yield US treasury 10 tahun masih naik terus, maka hal ini membuat indeks dolar AS menguat dan nilai tukar rupiah justru melemah. Hal ini menyebabkan IHSG tertekan," ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Selasa (26/9/2023). 

Adapun, kondisi ini dikhawatirkan dapat mendorong investor asing untuk melakukan penjualan bersih (net sell) dan meningkatkan aliran modal yang keluar dari pasar saham selama beberapa waktu ke depan.

Wafi memperkirakan bahwa indeks komposit berpeluang untuk mengalami koreksi lanjutan ke level 6.900 pada perdagangan besok, Rabu (26/9/2023).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper