Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyebab Saham Big Caps BBRI, ASII, hingga GOTO Diskon Selama September

Emiten big caps seperti BBRI, BBCA, hingga GOTO alami koreksi sepanjang September 2023. Analis ungkap penyebab saham-saham tersebut terdiskon.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan saham emiten-emiten berkapitalisasi pasar besar atau big caps seperti BBRI, BBCA, hingga GOTO mengalami koreksi sepanjang September 2023. Analis menuturkan terdapat beberapa penyebab saham-saham tersebut mengalami diskon.

CEO Edvisor Profina Visindo Praska Putrantyo menuturkan koreksi pada saham-saham berkapitalisasi pasar besar, khususnya di sektor keuangan terjadi karena aksi profit taking investor. Menurut Praska investor mengambil keuntungan setelah semua saham perbankan besar tersebut mencetak rekor tertinggi yang didukung kinerja keuangan yang solid di semester I/2023.

"Aksi profit taking di sektor keuangan juga didorong oleh momentum pembagian dividen tunai," tutur Praska, Senin (18/9/2023).

Sementara itu, penurunan saham pada sektor perindustrian seperti yang terlihat di saham PT Astra International Tbk. (ASII) menurutnya terjadi setelah kinerja keuangan emiten holding ini melambat di semester I/2023. Perlambatan ini terutama terjadi pada anak usaha ASII yang berbasis komoditas.

"Untuk saham GOTO, investor masih bersikap wait and see meskipun kinerja bertumbuh signifikan dibanding periode sama tahun lalu, tetapi GOTO masih tetap mencatat rugi bersih," ujar Praska.

Praska melanjutkan investor dapat mencermati beberapa hal ketika akan membeli saham-saham diskon seperti prospek kinerja keuangan emiten dalam jangka panjang, atau paling tidak setahun ke depan.

Lalu hal selanjutnya yang harus dicermati menurutnya kinerja keuangan emiten dalam dua kuartal terakhir, apakah relatif membaik atau menurun, dan valuasi saham emiten tersebut, baik terhadap harga wajar maupun terhadap industri.

Terakhir yang mesti dicermati adalah tren harga saham emiten tersebut, apakah sudah terkoreksi signifikan atau ada dalam tren terendah minimal dalam 6 bulan terakhir. Dengan mencermati hal tersebut, menurut Praska investor bisa memutuskan strategi market timing dan cash management dalam berinvestasi di saham tersebut.

Sebagai informasi, hingga pekan kedua September 2023, terdapat beberapa saham berkapitalisasi pasar besar yang menjadi top laggard. Saham BBRI memimpin top laggard, dengan harga yang turun 3,2 persen dan menjadi pemberat indeks sebanyak 18,75 poin.

Saham top laggard selanjutnya adalah BBCA dengan turun 1,9 persen dan menjadi pemberat indeks 11,5 poin. Saham top laggard ketiga adalah BMRI yang turun 1,7 persen dan menjadi pemberat indeks 9,48 poin.

Kemudian saham GOTO menjadi pemberat indeks keempat sebanyak 8,57 poin, dengan saham yang telah melemah 4,2 persen selama September, dan saham ASII melemah 2,3 persen dan menjadi pemberat indeks 8,57 poin selama September.

Sebanyak lima saham top laggard ini merupakan saham-saham berkapitalisasi pasar besar, dengan total nilai kapitalisasi pasar Rp2.815 triliun. Total kapitalisasi pasar tersebut merupakan 27 persen dari total kapitalisasi pasar Bursa saat ini yang sejumlah Rp10.372 triliun.

____

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper