Bisnis.com, JAKARTA – Emiten bisnis makanan dan minuman milik Wulan Guritno, PT Lima Dua Lima Tiga Tbk. (LUCY) dan entitas anak mencatat penurunan laba semester pertama 2023, meski berhasil membukukan kenaikan pendapatan.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan dalam enam bulan sampai dengan 30 Juni 2023, emiten bersandi saham LUCY tersebut mencetak laba tahun berjalan senilai Rp1,79 miliar, turun 38,12 persen dari laba tahun berjalan semester I/2022 Rp2,89 miliar.
Laba yang diperoleh berasal dari pendapatan sebesar Rp41,99 miliar, tumbuh 95,22 persen dari tahun sebelumnya senilai Rp21,51 miliar. Kendati demikian, beban pokok pendapatan perusahaan juga melonjak 142,89 persen dari Rp7,04 miliar menjadi Rp17,10 miliar.
Pendapatan mayoritas berasal dari penjualan minuman mencapai Rp32,54 miliar, disusul penjualan makanan senilai Rp9,05 miliar, dan lain-lainnya senilai Rp484,64 juta.
Selanjutnya, LUCY berhasil mencetak laba kotor senilai Rp24,89 miliar, naik dari tahun sebelumnya Rp14,47 miliar.
Selanjutnya, total aset perusahaan mengalami kenaikan dari Rp85,75 miliar sampai dengan 31 Desember 2022 menjadi Rp94,15 miliar pada sepanjang semester I/2023. Adapun, total ekuitas perseroan turun dari Rp47,36 miliar pada 31 Desember 2021 menjadi Rp44,89 miliar sampai dengan 30 Juni 2023.
Baca Juga
Adapun, total liabilitas naik dari Rp38,38 miliar sampai dengan 31 Desember 2022 menjadi Rp49,26 sampai dengan 30 Juni 2023.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat (18/8/2023), harga saham LUCY tercatat naik 0,83 persen atau 1 poin ke level 121. Sepanjang 2023 berjalan (ytd), harga saham LUCY ambles hingga 38,58 persen. Adapun, dalam setahun terpangkas hingga 41,26 persen.