Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fokus Produksi Kendaraan Listrik, VKTR Belum Tertarik Rambah Bisnis Nikel

Calon emiten Grup Bakrie VKTR menegaskan masih akan fokus pada produksi bis dan truk listrik dan belum tertarik masuk industri tambang nikel.
Komisaris Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) Anindya Bakrie /Istimewa.
Komisaris Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) Anindya Bakrie /Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA —  Calon emiten kendaraan listrik Grup Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) menegaskan masih akan fokus pada produksi kendaraan listrik, dan belum akan terjun ke industri bahan baku baterai seperti tambang nikel.

Komisaris Utama VKTR Anindya Bakrie mengatakan, dengan dana hasil IPO nantinya Vktor akan fokus mengembangkan bisnis bis dan truk bertenaga listrik.

"Nikelnya nanti dulu, karena bisnis EV ini sendiri saja sudah sangat besar potensi pasarnya," ungkapnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (13/6/2023).

Adapun, untuk bisnis jenis kendaraan lainnya seperti motor dan mobil listrik, VKTR juga masih melakukan riset dan pengembangan terlebih dahulu.

"Sementara, kita akan fokus di bis dan truk, karena di segmen ini tidak semua orang bisa masuk, harus punya kemampuan bikin otopart, dan membuat pabrik dalam skala lebih besar. Walaupun motor listrik sangat menguntungkan dengan 120 juta pemakai motor, 52 perusahaan bersaing, tapi kita memilih ke arah bis dulu," tegasnya.

Namun, Anindya menegaskan bahwa perseroan tetap terbuka pada kesempatan yang bisa diambil jika ada mitra strategis yang bisa bekerja sama.

VKTR bakal melantai di bursa dengan menawarkan harga penawaran umum perdana Rp100 per saham dari harga penawaran awal di kisaran Rp100 - Rp130. Dengan VKTR melepas 8,75 miliar saham baru dengan nominal Rp10 per saham, perseroan berpotensi meraup dana IPO Rp875 miliar.

Seluruh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum ini setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan Penawaran Umum ini akan digunakan sekitar 40,29 persen akan digunakan oleh Perseroan untuk belanja modal atau Capital Expenditure (capex).

CFO VKTR Amri Aswono Putro menambahkan bahwa Perseroan akan menyisihkan Rp150 miliar dari dana hasil IPO untuk capex, yang akan ditujukan untuk membangun pabrik bis dan truk di Magelang, Jawa Tengah dengan kapasitas total 3.000 unit per tahun.

"Kami akan mulai dengan dana IPO sebesar Rp150 miliar, untuk fasilitas karoseri bis dan truk, perakitan sampai barang jadi kita akan mulai dengan dana IPO.Ke depannya kita akan lihat serapan pasar, kalau bagus fasilitasnya akan ditambah," ujarnya.

Adapun, untuk fasilitas karoseri dan perakitan bis listrik, VKTR bekerja sama dengan Tri Sakti, yang sudah memiliki pengalaman puluhan tahun di bidang karoseri dan punya fasilitas memadai.

"Nanti jika serapannya besar tinggal kita tambahin fasilitas dan kapasitas produksinya supaya lebih besar, menggunakan jalur-jalur pendanaan lainnya," imbuhnya.

Selanjutnya, sekitar 11,69 persen dana IPO akan diberikan kepada Perusahaan Anak, yaitu PT Bakrie Autoparts (BA), dalam bentuk penyertaan modal, yang akan digunakan untuk kepentingan pengembangan usaha yang dapat mendukung kegiatan usaha Perseroan.

Kemudian, sekitar 2,51 persen atau Rp21,46 miliar akan digunakan oleh Perseroan untuk pelunasan seluruh dan sebagian pokok utang kepada PT Tambara Tama Mandiri, dan sekitar 1,40 persen atau Rp11,94 miliar akan digunakan oleh Perseroan untuk pelunasan seluruh pokok utang kepada PT Andara Multi Sarana.

Selain itu, sisianya 44,11 persen akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja dan/atau Operational Expenditure (Opex) dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional antara lain biaya administrasi umum, modal kerja pembelian persediaan untuk penjualan bus listrik.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper