Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada pembukaan perdagangan awal pekan, Senin (5/6/2023) ke 6.618,11 setelah menutup Mei 2023 dengan koreksi bulanan sebesar 4,08 persen. Pembukaan IHSG hari ini diwarnai koreksi harga saham GOTO yang menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 15 persen.
IHSG melemah 0,23 persen sesaat setelah pembukaan dan sempat menyentuh level terendah 6.611,21 dan tertinggi di 6.641,17. Sampai pukul 09.01 WIB, sebanyak 164 emiten mengawali perdagangan di zona hijau, 149 emiten melemah, dan 267 lainnya masih berada di harga yang sama dengan penutupan sesi perdagangan sebelumnya.
Indeks-indeks sektoral dibuka variatif. Namun sektor teknologi terpantau terkoreksi paling dalam dengan penurunan sebesar 4,98 persen. Selanjutnya sektor konsumer cyclical melemah 0,45 persen dan industri dasar turun 0,33 persen.
Beberapa sektor yang menguat pada awal perdagangan mencakup energi sebesar 1,71 persen, selanjutnya sektor industri naik 1,11 persen, dan kesehatan menguat 0,86 persen.
Pergerakan IHSG sejalan dengan saham-saham berkapitalisasi besar yang mayoritas mengawali perdagangan zona merah. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) tercatat turun menyentuh ARB 14,97 persen sehingga bertengger di Rp125 per sahamnya. Bursa Efek Indonesia (BEI) secara resmi mulai memberlakukan ARB 15 persen dari mulanya 7 persen.
Saham lainnya yang juga melemah adalah BBRI dengan koreksi sebesar 2,24 persen. Ada pula PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) yang dibuka di zona merah di harga Rp2.110 atau turun 1,40 persen.
Baca Juga
Adapun segelintir saham yang dibuka menguat adalah saham ASII dengan kenaikan 5,43 persen ke harga Rp6.800 dan BYAN serta BBCA menyusul dengan kenaikan masing-masing 3 persen dan 1,10 persen.
Phintraco Sekuritas dalam riset hariannya menyebutkan IHSG berpeluang menguat pada perdagangan awal pekan ini di tengah sentimen positif dari dalam negeri maupun luar negeri.
Dari eksternal, indeks-indeks Wall Street menguat pada Jumat (2/6/2023). Dengan penguatan tersebut, Nasdaq mencatatkan penguatan mingguan keenam berturut-turut. Sentimen positif pergerakan Wall Street berasal dari kenaikan nonfarm payrolls sebesar 339.000 pada Mei 2023, jauh lebih besar dari ekspektasi yang sebesar 190.000.
“Kondisi ini membangun confidence pelaku pasar bahwa ekonomi AS mampu meredam dampak negatif dari kenaikan suku bunga acuan,” tulis Phintraco.
IHSG berpotensi melakukan penyesuaian merespons penguatan indeks-indeks global pada Kamis (1/6/2023) dan Jumat (2/6/2023). IHSG berpeluang rebound ke kisaran 6.650–6.680, terutama pada awal pekan ini. Sementara untuk sepekan ke depan, IHSG diperkirakan bertahan di atas support 6.560–6.600.
Sentimen positif domestik kemungkinan berasal dari berlanjutnya tren penurunan inflasi. Inflasi diperkirakan turun ke 4,22 persen YoY pada Mei 2023 dari 4,33 persen YoY pada April 2023.
Selain itu, pelaku pasar juga akan mencermati data indeks manufaktur. Indeks manufaktur di atas 50 akan memperkuat keyakinan pasar atas kuatnya konsumsi domestik yang berpotensi menjaga laju pertumbuhan ekonomi.