Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tower Bersama (TBIG) Siapkan Capex Rp3 Triliun Tahun Ini

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan alokasi belanja modal atau capex Rp3 triliun pada 2023.
Teknisi melakukan perawatan Base Transceiver Station (BTS) di menara milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) di kawasan Gunung Pancar, Kabupaten Bogor, Selasa (30/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Teknisi melakukan perawatan Base Transceiver Station (BTS) di menara milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) di kawasan Gunung Pancar, Kabupaten Bogor, Selasa (30/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten menara Grup Saratoga PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp3 triliun pada 2023. Capex ini bakal digunakan untuk pembangunan menara dan jaringan serat optik (fiber optic).

Direktur Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso mengatakan serapan capex selama kuartal I/2023 telah mencapai Rp750 miliar. Belanja modal telah digunakan untuk membangun 165 menara dan 143 kolokasi serta jaringan serat optik yang menghubungkan menara-menara milik perusahaan.

Meskipun kembali mengalokasikan capex jumbo, Helmy belum bisa mengungkapkan target pertumbuhan pendapatan maupun laba untuk 2023. Dia mengatakan performa keuangan TBIG akan sangat tergantung pada realisasi belanja capex.

“Kami belum bisa memberikan guidance untuk pendapatan, laba maupun EBITDA karena ini tergantung penyerapan capex kami. Apakah penyerapan capex kami lebih menara atau fiber optic juga tergantung dengan termin-nya yang beragam sampai menghasilkan pendapatan,” kata Helmy, Rabu (31/5/2023).

Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur Tower Bersama Infrastructure Herman Setya Budi mengatakan TBIG menargetkan bisa memperoleh penyewaan 300.000 tenants pada 2023. Perseroan juga berencana menambah 30.000 kilometer jaringan serat optik sepanjang 2023.

“Fiber optic menjadi fokus kami karena ada kebutuhan operator untuk penambahan kapasitas dari sinyal. Dengan adanya fiber optic, maka operator bisa menyediakan sinyal atau kapasitas yang baik kepada pelanggan,” kata dia.

TBIG mencatat penurunan kinerja selama kuartal I/2023, dengan pendapatan dan laba bersih masing-masing turun 1,44 persen dan 20,05 persen.

TBIG mencetak pendapatan senilai Rp1,61 triliun sepanjang tiga bulan 2023. Pendapatan ini turun 1,44 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,64 triliun.

Pendapatan TBIG ini dikontribusikan dari pendapatan sewa dari PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) senilai Rp564,5 miliar. Pendapatan dari Telkomsel ini berkontribusi sebesar 34,89 persen ke total pendapatan TBIG.

Selanjutnya dari PT Indosat Tbk. (ISAT) senilai Rp488 miliar yang berkontribusi 30,18 persen, PT XL Axiata Tbk. (EXCL) yang berkontribusi 17,3 persen, dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) sebesar Rp141,5 miliar dengan kontribusi 8,75 persen ke pendapatan.

Sementara itu, pendapatan dari serat optik TBIG adalah sebesar Rp44,97 miliar di kuartal I/2023 ini. Pendapatan ini naik signifikan 508,19 persen dibanding kuartal I/2022 yang sebesar Rp7,39 miliar.

Beban pokok pendapatan TBIG tercatat naik di tengah penurunan pendapatan. Beban pokok ini meningkat 6,20 persen menjadi Rp430,8 miliar, dari Rp405,7 miliar secara tahunan atau year on year (yoy).

Dengan penurunan pendapatan dan peningkatan beban pokok tersebut, laba bersih TBIG tergerus 20,05 persen di kuartal I/2023. TBIG mencetak laba bersih Rp332 miliar, turun dari Rp415,2 miliar secara tahunan.

Tower Bersama memiliki 41.010 penyewaan dan 21.991 sites telekomunikasi per 31 Maret 2023. Sites telekomunikasi milik TBIG terdiri dari 21.880 menara telekomunikasi dan 111 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 40.899, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) TBIG menjadi 1,87 kali.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper