Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pengelola jaringan ritel Alfamart milik pengusaha Djoko Susanto, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) meraih penghargaan dalam ajang Bisnis Indonesia Award (BIA) 2023 yang digelar di Hotel JW Mariott Jakarta Pusat pada Rabu, (31/5/2023).
Emiten berkode saham AMRT ini menyabet gelar emiten terbaik di kategori Perdagangan Ritel Barang Primer. Alfamart mengungguli emiten satu grupnya yakni PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) yang juga masuk nominasi kategori tersebut.
Ditinjau secara kinerja keuangan, AMRT membukukan pendapatan bersih sebesar Rp26,16 triliun sepanjang kuartal I/2023. Realisasi tersebut meningkat 14,22 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2022 sebesar Rp22,90 triliun.
Kenaikan pendapatan Alfamart ditopang oleh pertumbuhan seluruh segmen, terutama segmen makanan yang naik 19,50 persen yoy menjadi Rp18,73 triliun pada tiga bulan pertama 2023.
Sementara itu, dari segmen non-makanan Alfamart tumbuh 2,79 persen yoy dari Rp7,23 triliun menjadi Rp7,43 triliun pada kuartal I/2023.
Seiring dengan kenaikan pendapatan, laba bersih AMRT meningkat 14,80 persen yoy dari Rp675,80 miliar menjadi Rp775,82 miliar.
Baca Juga
Sebagai informasi, Bisnis Indonesia Award (BIA) merupakan bentuk penghargaan dari Bisnis Indonesia Group terhadap para pelaku bisnis di Indonesia, terutama korporasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dan perusahaan finansial yang memiliki kinerja cemerlang.
Bisnis Indonesia Award (BIA) 2023 merupakan kegiatan tahunan dari Bisnis Indonesia Group yang telah masuk tahun ke-21 semenjak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2002.
Adapun, tema dalam Bisnis Indonesia Award kali ini adalah "Bertumbuh di Era Baru", untuk memberi apresiasi kepada dunia usaha yang mampu menjaga pertumbuhan positif selama periode tiga tahun dengan senantiasa aktif dalam mencari peluang agar dapat meningkatkan kinerja perusahaannya selama pandemi Covid-19 dan siap menyongsong era baru pasca-pandemi.
Penghargaan Bisnis Indonesia Award 2023 diberikan kepada berbagai perusahaan di 29 sektor industri, 7 sektor perbankan, dan sekuritas.
