Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Chandra Asri (TPIA) Milik Prajogo Pangestu Gandeng Nippon Shokubai Bisnis Kimia Hijau

Emiten petrokimia milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) menggandeng Nippon Shokubai.
Emiten petrokimia milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) menggandeng Nippon Shokubai. /Bisnis-Triawanda Tirta Aditya
Emiten petrokimia milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) menggandeng Nippon Shokubai. /Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten petrokimia milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) menggandeng Nippon Shokubai Co Ltd (NSCL), dan PT Nippon Shokubai Indonesia (NSI) untuk menjajaki peluang bisnis kimia hijau.

Sebagai informasi, Prajogo Pangestu memiliki 7,78 persen saham TPIA atau setara 6,73 miliar saham. TPIA juga merupakan anak usaha PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), yang dikuasai Prajogo Pangestu.

Pada Selasa (23/5/2023), TPIA dan Nippon Shokubai Group telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) dan akan menjajaki potensi untuk memproduksi bahan berbasis 'bio'.

Beberapa di antaranya seperti bio-naphtha, bio-olefins, dan berbagai produk yang menggunakan energi terbarukan, untuk menghasilkan produk turunan yang berkelanjutan seperti acrylic acid (AA), acrylic ester (AES), dan superabsorbent polymer (SAP).

Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra mengatakan pihaknya menyambut dengan antusias untuk melihat potensi kolaborasi antara Chandra Asri dan Nippon Shokubai Group dalam menghasilkan bahan baku ramah lingkungan bagi industri kimia Indonesia yang berkembang pesat.

"Chandra Asri fokus meningkatkan proses, produk, dan penggunaan bahan baku kami secara berkelanjutan dengan tujuan yang jelas dalam memastikan penghematan energi, optimasi karbon, dan mewujudkan green-based horizon," ujar Erwin dalam keterangannya, dikutip Selasa, (23/5/2023).

Adapun, studi tersebut akan dilakukan dalam rangka menguji kelayakan produksi bahan baku bio serta menciptakan rantai pasok hijau baru di pabrik Chandra Asri dan NSI yang ada di Cilegon, Jawa Barat. Kedua pihak juga berupaya untuk memaksimalkan jejak aset, kompetensi inti, dan teknologi perusahaan. 

Erwin mengatakan, TPIA menggandeng Nippon Shokubai Group untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik akan produk turunan bio-kimia yang lebih ramah lingkungan, seperti green plastic, yang diyakini memiliki emisi lebih rendah. 

Diharapkan, kerja sama itu dapat mendukung strategi jangka panjang Indonesia untuk memangkas emisi karbon dan ketahanan iklim hingga 2050 mendatang.

Di lain sisi, Presiden Direktur NSI Shinichiro Yoshimoto mengatakan Nippon Shokubai Group telah mengembangkan sistem pasokan global untuk SAP. Adapun, SAP merupakan bahan utama untuk popok sekali pakai terbuat dari AA yang diproduksi dari propylene yang dipasok oleh Chandra Asri.

"Bertujuan untuk mencapai netralitas karbon melalui kerja sama dengan Chandra Asri, NSI akan mempelajari untuk membangun sistem untuk memasok produk berbasis bahan baku ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Produk-produk ini akan berkontribusi pada pengurangan emisi CO2 selama siklus hidup produk atau product life cycle," terang Yoshimoto.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper