Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan produksi film milik Raam Punjabi, PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM) berencana membagikan dividen 40 persen dari laba bersih mulai tahun buku 2023 setelah melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Mengutip prospektus IPO RAAM, mulai tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 dan seterusnya, perseroan akan
membagikan dividen tunai secara kas sebanyak-banyaknya 40 persen dari laba bersih.
"Perseroan dengan mengacu pada Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbuka serta peraturan perundang-undangan Pasar Modal yang berlaku dan kebijakan RAAM dalam pembagian dividen tersebut akan diputuskan oleh para Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan setiap tahun," papar manajemen RAAM.
Dividen tunai akan dibayarkan dalam Rupiah. Pemegang saham pada recording date akan memperoleh hak atas dividen dalam jumlah penuh dan dikenakan pajak penghasilan yang berlaku dalam ketentuan perpajakan di Indonesia.
Per September 2022, RAAM mencatatkan penjualan Rp226,94 miliar, naik dari Rp109,7 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. RAAM mencatatkan laba bersih Rp76,87 miliar, berbalik dari rugi Rp20,04 miliar per September 2021.
Sementara itu, RAAM berencana melakukan ekspansi dengan memproduksi konten streaming atau OTT (over the top) menggunakan dana hasil penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
Baca Juga
Komisaris Utama Multivision Plus Raam Punjabi mengatakan berencana membuat sebuah konten OTT pada awal 2024. RAAM berencana untuk mengembangkan sendiri konten tersebut, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk berkolaborasi dengan platform OTT yang sudah tersedia.
“Saya itu orangnya tidak malu. Kalau sesat jalan saya tanya dan kalau saya punya industri ada rintangan-rintangan tentu saya akan konvertasikan dengan OTT yang sudah mantap,” ujarnya di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/5/2023).
Dalam prospektus, tertera dana hasil penawaran umum perdana saham setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan perseroan sekitar 81,6 persen atau Rp190,04 miliar untuk modal kerja perseroan meliputi pembiayaan kegiatan produksi film, web series, sinetron, dan kegiatan pemasarannya.
Sementara itu, sekitar 18,4 persen dana IPO sisanya akan dijadikan setoran modal untuk PT Platinum Sinema yang memiliki kepemilikan saham 99,99 persen.
Raam mengatakan dana sebesar Rp190,04 miliar tersebut sudah termasuk untuk pengembangan konten OTT. Kemudian sisa sekitar 18,4 persen akan digunakan untuk film-film layar bioskop.
Dia pun menyebut RAAM berencana melakukan aksi korporasi untuk menambah modal perusahaan. Namun, dia enggan membeberkan rencana tersebut karena dinilai masih terlalu dini.
“Terlalu dini untuk dibicarakan saya tidak mau jualan yang tidak bisa dilaksanakan,” katanya.
Adapun dia menyebut RAAM akan memproduksi 6 film baru pada rentang Mei sampai Desember 2023. Kemudian akan ada 12 film dan juga 10 serial OTT yang akan diproduksi pada 2024.
Setiap serial OTT tersebut akan terdiri dari 10 episode, sehingga kurang lebih sekitar 100 jam tayang serial akan dikembangkan oleh RAAM.
Sebagai informasi, RAAM menawarkan sebanyak 929,2 juta (929.200.000) saham dengan nominal Rp60 per saham atau setara 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan harga penawaran Rp234 per saham, RAAM berhasil meraih dana IPO sebesar Rp217,43 miliar.