Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Induk Indosiar dan SCTV (SCMA) Surut 59,2 Persen Akibat Hak Siar Piala Dunia 2022

Tingginya biaya hak siar piala dunia 2022, menyebabkan laba PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) susut hingga 59,2 persen menjadi Rp846,36 miliar.
Jadwal Siaran Langsung Piala Dunia 2022 di SCTV, Indosiar, Moji, dan Vidio. PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA)
Jadwal Siaran Langsung Piala Dunia 2022 di SCTV, Indosiar, Moji, dan Vidio. PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA)

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten media milik Eddy Kusnadi Sariatmadja PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) mengalami penurunan laba hingga 59,2 persen sepanjang 2022. Merosotnya laba induk stasiun tv SCTV dan Indosiar ini disebabkan oleh pengeluaran untuk mendapatkan hak siar FIFA World Cup 2022 atau Piala Dunia 2022.

Direktur SCMA Rusmiyati Djajaseputra mengatakan pengeluaran perseroan mengalami kenaikan untuk mendapatkan hak siar Piala Dunia 2022. Selain itu, SCMA juga merilis konten premium di over the top (OTT) streaming platform video.

Konten premium tersebut terdiri dari seri original, konten berlisensi, serta konten olahraga premium seperti Liga Inggris, NBA, UEFA Champion Leagues, Formula 1, dan program olahraga lainnya.

“Pengeluaran kami juga mengalami kenaikan di tahun 2022, selain untuk mendapatkan hak siar FIFA World Cup 2022,” ujar Rusmiyati kepada Bisnis, Kamis (6/4/2023).

Lebih lanjut, dia mengatakan sebagai penyiar resmi Piala Dunia 2022, SCTV dan Indosiar mendapatkan peningkatan audience share yang baik disertai peningkatan pendapatan iklan. Dia juga mengklaim SCTV dan Indosiar memimpin pasar dengan masing-masing menduduki posisi 1 dan 2 pada kuartal IV/2022.

Selain karena pengeluaran untuk mendapatkan hak siar Piala Dunia 2022, laba SCMA surut lantaran platform Vidio masih dalam tahap investasi. SCMA tengah berupaya menarik pelanggan berbayar baru dengan menambah konten pada platform OTT tersebut.

“Saat ini Vidio masih dalam tahap investasi sehingga setelah mendapatkan funding di bulan December 2021 dan Juni 2022, Vidio berusaha menarik pelanggan berbayar baru dan meningkatkan kepuasan penggunanya dengan menambah konten-konten berkualitas tinggi dan digemari penggunanya,” jelasnya.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, SCMA membukukan pendapatan sebesar Rp7,13 triliun sepanjang 2022. Pendapatan ini naik 20,27 persen dari Rp5,93 triliun pada periode yang sama tahun lalu atau secara year-on-year (YoY).

Secara rinci, pendapatan SCMA terdiri dari pendapatan iklan sebesar Rp7,23 triliun atau naik 12,34 persen, dan pendapatan lain-lain sebesar Rp1,22 triliun atau naik 66,84 persen. Namun, pendapatan tersebut mendapat potongan penjualan sebesar Rp1,32 triliun.

Beban program dan siaran SCMA mencapai Rp4,43 triliun hingga akhir 2022. Beban tersebut meningkat 34,84 persen dari Rp2,88 triliun pada akhir 2021.

SCMA mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp846,36 miliar pada 2022. Laba tersebut surut 59,2 persen dari Rp1,34 triliun pada 2021.

Adapun hingga akhir Desember 2022, SCMA mencatatkan jumlah aset senilai Rp10,95 triliun. Jumlah aset tersebut naik dari Rp9,91 triliun dibandingkan akhir Desember 2021.

Jumlah liabilitas SCMA tercatat mencapai Rp2,24 triliun per 31 Desember 2022. Liabilitas turun dari Rp2,45 triliun per 31 Desember 2021.

Sementara itu, jumlah ekuitas SCMA mencapai Rp8,7 triliun hingga akhir 2022. Naik dari Rp7,46 triliun pada akhir 2021.

Kemudian untuk kas dan setara kas akhir tahun terjadi penurunan 38,68 persen dari Rp3,23 triliun menjadi Rp2,33 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper