Sampoerna dan Philip Morris Komitmen untuk Inovasi Berkelanjutan

PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) beserta perusahaan induknya, Philip Morris International (PMI) menunjukkan komitmennya untuk inovasi berkelanjutan.
Foto: Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) Vassilis Gkatzelis (tengah), Chief Life Sciences Officer Smoke-Free Product Philip Morris International (PMI) Badrul Chowdhury (kiri), dan Direktur Urusan Eksternal Sampoerna, Elvira Lianita (kanan) saat berbincang-bincang dengan media dan analis pada sesi khusus.
Foto: Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) Vassilis Gkatzelis (tengah), Chief Life Sciences Officer Smoke-Free Product Philip Morris International (PMI) Badrul Chowdhury (kiri), dan Direktur Urusan Eksternal Sampoerna, Elvira Lianita (kanan) saat berbincang-bincang dengan media dan analis pada sesi khusus.

Bisnis.com, JAKARTA – PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) beserta perusahaan induknya, Philip Morris International (PMI) menunjukkan komitmennya terhadap penelitian dan pengembangan ilmiah untuk terus bertransformasi dan berinovasi dalam mengembangkan ragam portofolio produk tembakau inovatif bebas asap bagi perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau atau produk nikotin lainnya.

Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk. Vassilis Gkatzelis mengungkapkan bahwa komitmen ini diwujudkan melalui penelitian berbasis sains dan teknologi. Sejak 2008, PMI telah menginvestasikan lebih dari USD 10,5 miliar untuk pengembangan, pembuktian secara ilmiah, manufaktur, dan komersialisasi produk inovatif bebas asap yang tidak membakar tembakau. Pengembangan ini melibatkan lebih dari 980 ilmuwan, insinyur, teknisi, dan staf pendukung, termasuk dari Indonesia.

Usaha tersebut membuahkan hasil. Salah satunya melalui deretan produk tembakau inovatif bebas asap IQOS yang terbukti secara ilmiah mampu mengurangi paparan zat kimia berbahaya atau berpotensi berbahaya hingga rata‐rata 90‐95% lebih rendah dibandingkan dengan asap rokok. Sebelumnya, IQOS pertama kali diperkenalkan pada tahun 2014 di Jepang dan Italia.

Yang paling anyar, Sampoerna mengumumkan keputusannya untuk memperkenalkan inovasi terbaru berbasis sains dan teknologi paling mutakhir untuk produk tembakau inovatif bebas asap, yaitu IQOS ILUMA, melalui kelanjutan IQOS Club dengan peluncuran terbatas di 10 kota besar di Indonesia.

“IQOS ILUMA adalah produk bebas asap berbasis sains kami yang paling inovatif saat ini dan merupakan produk unggulan dalam portofolio kami. Indonesia menjadi negara pertama untuk peluncuran IQOS ILUMA di Asia Tenggara. Kami percaya, para perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau seyogyanya memiliki akses terhadap inovasi dan teknologi paling mutakhir untuk alternatif yang lebih baik dibandingkan dengan terus merokok,” ujar Vassilis pada acara Paparan Publik di Jakarta, Senin (20/2/2023).

Vassilis mengatakan, IQOS ILUMA menggunakan terobosan teknologi mutakhir yang disebut SMARTCORE INDUCTION SYSTEM™. Tak seperti perangkat generasi sebelumnya yaitu IQOS 3 DUO, IQOS ILUMA tidak memiliki bilah pada holdernya. Sebaliknya, perangkat IQOS ILUMA menggunakan pemanas induksi yang memanaskan tembakau asli dari dalam. Sehingga, IQOS ILUMA menghadirkan pengalaman menggunakan tembakau yang lebih konsisten tanpa residu tembakau dan tanpa perlu dibersihkan.

Ia meneruskan, produk tembakau inovatif bebas asap mengandung nikotin. Walaupun dapat menyebabkan ketergantungan, nikotin bukan penyebab utama penyakit terkait kebiasaan merokok.

“Jika Anda tidak merokok, jangan mulai. Jika merokok, berhentilah. Namun, jika tidak berhenti, gantilah dengan alternatif yang lebih baik. Perlu diingat bahwa produk bebas asap tidak bebas risiko dan hanya ditujukan bagi perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau atau produk nikotin lainnya,” tutup Vassilis.

Saat ini, produk tembakau inovatif bebas asap IQOS telah tersedia di 73 pasar di seluruh dunia dan sekitar 17,8 juta konsumen dewasa di seluruh dunia telah beralih ke IQOS dan berhenti merokok.

Di Indonesia, IQOS sebelumnya diperkenalkan melalui IQOS Club sejak 2019 dan tersedia di 10 kota-kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Surabaya, Denpasar, Bandung, Medan, Pekanbaru, Palembang, Makassar, Balikpapan, dan Samarinda.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper