Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Grup Djarum di SUPR Berkurang Jadi 49,98 Persen, Cek Penyebabnya

Protelindo milik Grup Djarum dalam proses untuk mengubah 50 persen saham scriptless miliknya di SUPR menjadi script atau warkat.
Miliarder Indonesia Michael Bambang Hartono, salah satu pemilik Djarum Group, berfoto setelah wawancara di Jakarta, Indonesia, pada 21 Agustus 2018. Hartono, salah satu orang terkaya di Indonesia, yang pundi-pundi kekayaannya berasal dari tembakau, perbankan, dan telekomunikasi, adalah seorang taipan dan juga pemain bridge profesional berusia 78 tahun. Bloomberg/Dimas Ardian
Miliarder Indonesia Michael Bambang Hartono, salah satu pemilik Djarum Group, berfoto setelah wawancara di Jakarta, Indonesia, pada 21 Agustus 2018. Hartono, salah satu orang terkaya di Indonesia, yang pundi-pundi kekayaannya berasal dari tembakau, perbankan, dan telekomunikasi, adalah seorang taipan dan juga pemain bridge profesional berusia 78 tahun. Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Saham pengendali PT Solusi Tunas Pratama Tbk. (SUPR), PT Profesional Telekomunikasi Indonesia atau Protelindo tercatat berkurang menjadi 49,98 persen dalam laporan terbaru Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Dokumen KSEI menyebutkan saham Protelindo di SUPR berkurang menjadi 568,5 juta saham atau setara 49,98 persen per 24 Januari 2023. Sebelumnya, per 20 Januari 2023, saham Protelindo di SUPR tercatat sebanyak 1,13 miliar atau setara 99,96 persen.

Vice President Director Protelindo Adam Gifari menjelaskan sepengetahuan Protelindo, tidak ada pengalihan saham SUPR milik Protelindo. Akan tetapi, perusahaan dalam proses untuk mengubah 50 persen saham scriptless miliknya di SUPR menjadi script atau warkat.

"Namun, secara total, kepemilikan saham Protelindo di SUPR tidak berubah," kata Adam menjawab pertanyaan Bisnis, dikutip Jumat (27/1/2023).

Dia melanjutkan, pada Februari nanti, Protelindo akan melakukan pelaporan daftar pemegang saham ke BEI. Menurutnya, dalam pelaporan tersebut akan terlihat tidak ada perubahan kepemilikan saham Protelindo di SUPR.

"Di situ akan terlihat bahwa pada Januari 2023 tidak ada perubahan kepemilikan saham Protelindo atas SUPR, yaitu tetap sekitar 99,99 persen," ucap Adam.

Sebagaimana diketahui, Grup Djarum melalui Protelindo mengakuisisi saham SUPR pada 2021 lalu. Protelindo mengakuisisi sebanyak 1,06 miliar saham atau 94,03 persen saham SUPR dengan nilai mencapai Rp16,7 triliun.

Adapun, saat ini kepemilikan masyarakat di saham TOWR hanya sebesar 0,04 persen atau sebanyak 480.044 saham. Selain Protelindo, tidak terdapat nama pemegang saham pengendali lain di SUPR. Dengan demikian, jumlah saham SUPR yang beredar di publik ini tercatat belum memenuhi ketentuan free float dari BEI yang sebesar 7,5 persen.

Sebelumnya, Direktur Utama SUPR Juliawati Gunawan Halim mengatakan pihaknya masih memiliki waktu dua tahun untuk pemenuhan free float pemegang saham. Hal ini mengikuti ketentuan yang berlaku terkait pengalihan kembali saham setelah pelaksanaan mandatory tender offer (MTO).

"Ada dua tahun untuk kami memenuhi ketentuan bursa. Go private, saya tidak bisa berkomentar tentang itu, karena hal ini belum pernah dibicarakan dan diputuskan," ujarnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper