Bisnis.com, JAKARTA — Nama Haji Asep Sulaeman Sabanda atau Sultan Subang kian mencuat belakangan ini karena saham yang terafiliasi dengan dirinya. Beberapa saham tersebut adalah PT Bersama Zatta Jaya Tbk. (ZATA), PT Indo Pureco Pratama Tbk. (IPPE), dan PT Berkah Beton Sedaya Tbk. (BEBS).
Salah satunya adalah ZATA yang sahamnya dikendalikan oleh PT Lembur Sadaya Investama (LSI). Jika melihat komposisi pemegang sahamnya, Lembur Sadaya Investama dikendalikan oleh PT Sabanda Karunia Lestari dan Asep Sulaeman Sabanda.
Adapun pemilik PT Sabanda Karunia Lestari tidak lain adalah Asep Sulaeman Sabanda dan istrinya, Fina Nuryanti. Asep menggenggam sebanyak 99,99 persen saham SKL, dengan Fina memiliki sebanyak 0,01 persen saham SKL.
LSI memegang 6,19 miliar (6.196.000.000) saham ZATA atau setara 72,93 persen kepemilikan. Anak Asep yakni Akbar Fatahillah Sabanda juga menjabat sebagai Komisaris Utama ZATA. Selain menjadi Komisaris Utama ZATA, Akbar juga menjadi Direktur Utama LSI sejak 2020 hingga saat ini.
ZATA juga mengeluarkan dana hasil penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) sejumlah Rp143,52 miliar, tetapi belum membayar utang.
Asep juga tercatat memiliki saham di IPPE baik melalui LSI maupun secara langsung. LSI tercatat memiliki 1,62 miliar (1.620.000.000) saham IPPE atau setara 35,22 persen. LSI juga tercatat sebagai pemegang saham pengendali IPPE.
Baca Juga
Kepemilikan langsung Asep di IPPE mencapai 250,67 juta (250.679.400) saham atau setara 5,45 persen. Namun, Asep tercatat mengurangi kepemilikan sahamnya di IPPE.
Pada periode Desember 2022, Asep menjual 296 juta (296.000.000) saham IPPE dengan harga Rp158 per saham. Alhasil dana yang diraup Asep dari divestasi ini mencapai Rp46,7 miliar.
Aksi divestasi ini juga membuat porsi saham Asep di IPPE berkurang 54,14 persen atau dari 546,67 juta saham (546.679.400) saham menjadi 250,67 juta (250.679.400) saham.
Selain kedua perusahaan tersebut, Asep memiliki porsi kepemilikan saham di BEBS. Asep memiliki 3,08 miliar (3.084.243.455) saham IPPE atau setara 6,85 persen.
Asep sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Komisaris BEBS pada Desember 2019. Saat ini, nama Asep tidak termasuk dalam jajaran Komisaris maupun Direksi BEBS.