Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beda Pendapat Kaesang Pangarep dan Pandu Sjahrir Soal Saham Teknologi

Keponakan Luhut B. Pandjaitan, Pandu Sjahrir memiliki pendapat yang berbeda terkait saham teknologi dengan putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep.
Komisaris PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Pandu Patria Sjahrir / Istimewa - Dok.pribadi
Komisaris PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Pandu Patria Sjahrir / Istimewa - Dok.pribadi

Bisnis.com, JAKARTA – Keponakan Luhut B. Pandjaitan, Pandu Sjahrir memiliki pendapat yang berbeda terkait saham teknologi dengan putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep.

Founding Partner AC Ventures Pandu Sjahrir mengatakan potensi ekosistem start up di Indonesia masih besar. AC Ventures menyiapkan modal hingga US$250 juta untuk melakukan investasi di perusahaan early stage. Sementara Indies Capital, di mana Pandu juga menjabat sebagai Managing Partner, menyiapkan sekitar US$200 juta untuk late stage.

“Segmen yang akan diinvestasikan saya suka seperti e-commerce, fintech, e-commerce, logistik, tapi memang harus ada ESG elemen karena itu jadi sangat penting untuk masuk perusahaan terbuka, apalagi kalau yang sudah late stage,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (1/12/2022).

Pandu juga menekankan bahwa investasi ke depan perlu untuk sungguh-sungguh memperhatikan masalah lingkungan, sosial dan tata kelola. Pasalnya studi yang dilakukan menunjukkan bahwa penerapan ESG telah secara dominan berdampak positif terhadap pengembalian ekuitas.

Dia pun mengingatkan perusahaan rintisan di bidang teknologi untuk semakin serius dalam mengutamakan tata kelola perusahaan yang baik. Pasalnya jika tidak dioptimalkan dengan baik akan berpengaruh kepada valuasi perusahaan itu sendiri.

“Saya senang melihat fundamental perusahaan-perusahaan teknologi yang besar sudah back to basic, back to fundamental. Itu lebih bagus dibanding tahun lalu. Jadi tidak ada lagi bahasa bakar uang karena investor menginginkan untuk menjaga fundamental bisnis, arus kas, dan pengaturan perusahaan yang baik,” tutur Pandu.

Menurut Pandu, sudah banyak perusahaan besar, termasuk perusahaan teknologi yang bangkrut karena tata kelola perusahaan yang tidak baik. Investor seperti dirinya telah berulang kali mengingatkan agar perusahaan teknologi, baik skala besar maupun start up, memiliki laporan keuangan dan audit internal yang baik.

Di sisi lain, Kaesang Pangarep mengaku tidak ingin memegang saham teknologi karena tren yang menurun dari sisi global.

Kaesang menegaskan tidak ingin memengan portofolio yang berasal dari sektor teknologi. 'Calon manten' itu mengaku tidak memiliki portofolio pada sektor teknologi dan tidak tertarik untuk memilikinya kedepan.

"Capek. Boncos banyak," ujar Kaesang sambil tertawa, dikutip Kamis (1/12/2022).

Lebih lanjut, Kaesang mengatakan semua sektor teknologi di dunia sedang mengalami kondisi yang kurang baik, sehingga wajar jika emiten teknologi di Indonesia kurang bergairah.

Di sisi lain, Kaesang pun menyebut pernah meraup keuntungan 2.300 persen dari IPO saham bank digital. Namun, ia mengatakan hal tersebut hanya kebetulan.

Kaesang seperti halnya Lo Kheng Hong mengaku jarang masuk dalam perusahaan yang akan IPO. Oleh sebab itu, Dia tidak ingin memberi saran investasi untuk investor terkait perusahaan bakal IPO. Kaesang pun menyebut keuntungan 2.300 persen dari bank digital hanya sekedar keberuntungan pemula.

"Maksudnya itu kan kayak kita ngomong beginner's luck lah ya. Setelah itu IPO jeblok semua kok," ujar Kaesang di Jakarta pada Rabu (30/11/2022).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper