Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Telkom (TLKM) hingga Astra (ASII) Raih Cuan Besar, Wamen BUMN: Bekal untuk Optimistis

Di tengah ancaman resesi dunia pada 2023 mendatang, pemerintah optimistis dunia usaha dapat menyiapkan diri yang terlihat dari lonjakan laba.
Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo (palingi kanan)./Bisnis-Abdullah Azzam
Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo (palingi kanan)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja sejumlah perusahaan di Tanah Air yang tetap tumbuh siginifikan di tengah tren pelemahan ekonomi dunia diyakini menjadi modal Indonesia untuk menghadapai periode resesi pada tahun depan. 

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengapresiasi kinerja perusahaan BUMN dan swasta pada kuartal II/2022 yang mampu mencetak pertumbuhan, di tengah bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve atau The Fed mengerek suku bunga acuan.

“Ini saya rasa menjadi bekal kita untuk optimis bahwa [saat] dunia mengalami resesi tahun depan, insya Allah, Indonesia masih mempunyai resiliensi. Kita bersama-sama mendorong terus pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas, sehingga kita bisa menjaga bahwa pertumbuhan kita tetap inklusif dan dengan kondisi moneter dan fiskal yang terus terkendali,” ujarnya dalam acara Indonesia Re International Conference 2022 bertajuk ‘Reinsurance and Economic Resilience: Dealing with Climate Change, Pandemic and Geopolitical Challenges’, Rabu (28/9/2022).

Sosok Kartika yang akrab dipanggil Tiko itu menyebutkan perusahaan yang tetap membukukan laba di tengah turbulensi ekonomi seperti bank yang ada di BUMN, Telkom hingga perusahaan swasta seperti Astra. "Semua mencetak pertumbuhan yang luar biasa,” katanya.

Berdasarkan catatan Bisnis, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) mampu mencetak kenaikan pendapatan sebesar 3,60 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp71,98 triliun, dari Rp69,48 triliun pada semester I/2021.

Pendapatan tersebut mayoritas disumbang oleh pendapatan data, internet, dan jasa teknologi informatika dengan nilai mencapai Rp41,52 triliun. Nilai itu tumbuh 4,92 persen yoy jika dibandingkan dengan semester I/2021 yang bernilai Rp39,57 triliun.

Sementara itu, PT Astra International Tbk. (ASII) juga mencatatkan pendapatan bersih konsolidasian sebesar Rp143,69 triliun, atau tumbuh 34 persen yoy dari Rp107,39 triliun. Adapun laba bersih Astra, termasuk keuntungan nilai wajar atas investasi pada GoTo, tumbuh 106 persen yoy menjadi Rp18,2 triliun.

Mantan bankir Bank Mandiri itu menyebut bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang mendapatkan windfall dari lonjakan harga komoditas yang dipicu oleh perang Ukraina dan Rusia. Indonesia bisa meningkatkan ekspor secara signifikan, terutama di komoditas besar seperti sawit, batu bara, nikel dan sebagainya.

“Sehingga kita melihat bahwa pertumbuhan di tahun 2022 ini insyaallah bisa mencapai 5,3 persen - 5,5 persen,” lanjutnya.

Adapun, Tiko menyampaikan bahwa kemungkinan di triwulan III/2022, pasca recovery Covid-19 akan terjadi aktivitas ekonomi yang meningkat tajam, sehingga diharapkan bisa mencapai di kuartal III tahun ini sebesar 5,6 persen sampai 6 persen.

“Ini juga menarik bahwa Indonesia dengan penanganan Covid-19 yang lumayan berhasil di level dunia dan recovery daripada domestik ekonomi bisa mendorong pertumbuhan yang sangat cepat di triwulan 2 dan 3. Ini sebagai modal untuk sampai akhir tahun nanti,” tuturnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper