Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grup Triputra Dharma Polimetal DRMA Yakin Target Laba Tercapai

Grup Triputra DRMA yakin kenaikan penjualan dan laba bersih masing-masing sebesar 20 persen dan 50 persen dapat tercapai pada 2022.
PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) resmi mencatatkan sahamnya di BEI pada Senin (20/12/2021)/Dok.Perusahaan.
PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) resmi mencatatkan sahamnya di BEI pada Senin (20/12/2021)/Dok.Perusahaan.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Triputra yang bergerak dalam bisnis manufaktur komponen otomotif PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) optimistis kinerja pada semester II/2022 akan melanjutkan peningkatan, seiring dengan pulihnya industri otomotif yang mendekati kondisi sebelum pandemi.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), penjualan mobil wholesales secara kumulatif pada Januari—Juli 2022 mencapai 561.287 unit. Penjualan tersebut naik 22 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya 460.105 unit.

Penjualan mobil wholesales pada periode tersebut juga mendekati angka penjualan sebelum masa pandemi. Pada Januari—Juli 2019, realisasi penjualan mobil wholesales berjumlah 570.331 unit.

“Kami bersyukur bahwa industri otomotif sudah mulai pulih seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat. Kami akan terus melakukan inovasi untuk menghadirkan produk-produk baru yang dibutuhkan pelanggan kami dan masyarakat, sehingga target tahun ini yaitu kenaikan penjualan dan laba bersih masing-masing sebesar 20 persen dan 50 persen dapat tercapai,” kata Presiden Direktur DRMA Irianto Santoso dalam keterangan resmi, Rabu (24/8/2022).

Meningkatnya penjualan otomotif diyakini akan mendorong permintaan terhadap komponen otomotif produk DRMA. Dharma Polimetal sendiri merupakan pemasok untuk sejumlah produsen besar otomotif roda empat dan roda dua di Indonesia dengan penjualan pada semester I/2022 sebesar Rp1,59 triliun, meningkat 22 persen secara year on year (yoy).

Untuk mengantisipasi kenaikan permintaan, Irianto mengatakan tahun ini DRMA melakukan ekspansi dengan membangun tiga pabrik baru dan satu proyek perluasan pabrik.

Proyek pembangunan tersebut terutama untuk menggenjot produksi komponen kendaraan roda empat. DRMA tercatat menyiapkan belanja modal sebesar Rp400 miliar untuk mendukung ekspansi tersebut.

DRMA juga melakukan sejumlah inovasi. Salah satunya dengan menangkap peluang di era kendaraan listrik di Indonesia. Prototype kendaraan listrik roda tiga dengan merek PowerAce telah dirancang. Demikian juga dengan pengembangan battery pack, battery management system, body, dan chasis part yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan listrik.

DRMA juga telah berinvestasi pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan teknologi untuk mengantisipasi perkembangan tren kendaraan listrik ke depannya.

“Kami terus berinovasi untuk menjaga kepercayaan dari merek otomotif terkemuka yang memiliki standar tinggi dalam produknya. Perseroan berupaya untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan teknis terbaik agar dapat mempertahankan kualitas produk produk yang dihasilkan. Perseroan sedang berada di jalur yang tepat untuk terus dapat melanjutkan pertumbuhannya,” tambahnya.

Pada semester I/2022, DRMA membukukan laba bersih sebesar Rp143,62 miliar atau naik 45 persen dari Rp 98,98 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan laba bersih ini didukung oleh kenaikan pada sisi penjualan, pendapatan operasi lain-lain, pendapatan keuangan, serta turunnya beban keuangan dan beban pajak karena adanya pajak tangguhan.

Pada periode tersebut, emiten berkode DRMA berhasil membukukan kenaikan penjualan sebesar 22 persen menjadi Rp1,59 triliun dari Rp1,31 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Transaksi penjualan dengan pelanggan yang nilainya melebihi 10 persen mencakup penjualan ke PT Astra Honda Motor sebesar Rp803,04 miliar dan PT Astra Daihatsu Motor sebesar Rp123,57 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper