Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Tengah Crypto Winter, Investor Ventura Tetap Antusias, Mengapa?

Meski terjadi crypto winter atau pelemahan harga aset kripto, investor ventura ternyata tetap deras menggelontorkan modalnya. Berikut alasannya.
Investor memantau pergerakan harga kripto melalui ponselnya di Jakarta, Minggu (20/2/2022). Bisnis - Eusebio Chrysnamurti
Investor memantau pergerakan harga kripto melalui ponselnya di Jakarta, Minggu (20/2/2022). Bisnis - Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Meski sedang anjlok sepanjang tahun ini, aset kripto tetap dilirik dan menarik perhatian para investor modal ventura atau Venture capital (VC). Nilai investasinya bahkan bertumbuh pesar.

Berdasarkan data Coinmarketcap.com, aset kripto besar seperti Bitcoin saja sudah mencatatkan penurunan hampir 70 persen dari level tertingginya pada akhir 2021. Hal itu terjadi ketika VC menarik kembali investasi di sektor lain, tetapi aktivitasnya di startup kripto dan blockchain tetap sibuk seperti biasanya.

Menurut Dove Metrics, ada 160 investasi publik oleh VC kripto pada Juli lalu dengan total pendanaan yang diraih mencapai US$1,91 miliar. JP Morgan mencatat sejauh ini pada 2022, investasi VC di industri kripto dan blockchain telah mencapai US$18,3 miliar. Jumlah tersebut hampir tiga kali lipat jumlah yang diinvestasikan pada 2020.

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo), Teguh Kurniawan Harmanda, mengatakan walau market aset kripto tengah bearish, minat pemodal untuk mendanai startup atau proyek blockchain masih tinggi.

Menurutnya, saat ini adalah waktu yang tepat untuk menentukan startup atau proyek kredibel dan memiliki fundamental yang kuat untuk diinvestasikan.

"Crypto winter tidak menumpulkan selera investasi venture capital. Saya melihat modal tersedia dan bisa digunakan untuk investasi di startup kripto atau blockchain lainnya. Namun, beberapa VC kini lebih selektif untuk menentukan startup atau proyek mana yang akan mereka danai," kata Manda dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (7/8/2022).

Menurut Manda, saat ini VC akan semakin fokus untuk melakukan due diligence yang ketat dalam membuat keputusan menggelontorkan dana mereka. Perubahan perilaku VC ini sedikit berpengaruh melihat kondisi pasar dan risiko ekosistem kripto dan blockchain yang masih pada masa tahap awal perkembangan.

Pergeseran fokus ini berbeda pada bulan dan tahun sebelumnya, bahwa dana VC umumnya diinvestasikan dalam sebuah startup atau proyek yang biasanya cukup melihat perkembangan dari lonjakan nilai token kripto dalam ekosistemnya. Namun, saat ini tidak menjalankan metode seperti itu lagi.

"Saat ini VC harus lebih berhati-hati dalam melakukan pendanaan ke startup atau proyek kripto maupun blockchain. Banyak dari mereka telah melihat nilai investasi dan reputasi bisa anjlok, karena proyek yang mereka promosikan secara aktif mengalami kegagalan, seperti kasus Terra yang menghantam seluruh industri kripto," jelasnya.

Tidak hanya VC, perusahaan besar atau institusi lainnya juga mulai mantap memasuki industri kripto dan blockchain. Terbaru BlackRock yang kini siap memberikan klien investor institusionalnya mereka akses ke investasi aset kripto.

Di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa perusahaan besar yang sedang menjajaki pengembangan bisnis dengan memanfaatkan teknologi blockchain yang memiliki keunggulan transparansi, kecepatan transfer data, tingkat keamanan yang tinggi dan interoperabilitas.

Manda menjelaskan, saat ini sudah ada beberapa perusahaan besar dari berbagai sektor, mulai industri hiburan, media hingga perbankan di Indonesia yang bersama kami melakukan pendekatan kerja sama untuk meningkatkan bisnis mereka melalui pemanfaatan blockchain.

"Jadi, meski market kripto secara khusus sedang lesu, teknologi backbone-nya, yaitu blockchain masih menjanjikan untuk jangka panjang. Ini seperti revolusi internet di tahun 1990-an lalu," jelas Manda.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper