Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Jurus Indoritel (DNET) Pacu Penjualan Indomaret, KFC hingga FiberStar

Pada 2022, Indoritel Makmur Internasional (DNET) menargetkan pembukaan 15 gerai baru KFC dan 5 gerai baru Taco Bell.
Presiden Direktur PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. Haliman Kustedjo (kedua kiri) berbincang dengan Direktur Kiki Yanto Gunawan (dari kiri), Direktur Yunal Wijaya dan Direktur Harjono Wreksoremboko, usai RUPS di Jakarta, Rabu (19/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Presiden Direktur PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. Haliman Kustedjo (kedua kiri) berbincang dengan Direktur Kiki Yanto Gunawan (dari kiri), Direktur Yunal Wijaya dan Direktur Harjono Wreksoremboko, usai RUPS di Jakarta, Rabu (19/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET) bakal mengandalkan investasi pada entitas asosiasi dan anak untuk menopang kinerja pada 2022.

Sampai kuartal I/2022, performa entitas asosiasi yang mencakup PT Indomarco Prismatama (Indomaret), PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI), PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) membukukan kinerja sesuai ekspektasi perseroan. Begitu pula performa anak usaha PT Mega Akses Persada (FiberStar).

Pada akhir 2021 pendapatan dari kontrak dengan pelanggan meningkat 72,72 persen menjadi Rp844,41 miliar, dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp488,88 miliar.

Untuk kinerja bottom line, investasi pada entitas asosiasi menjadi kontributor terbesar pada kinerja laba bersih. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sepanjang 2021 tumbuh 186,81 persen menjadi Rp943,11 miliar.

“Pertumbuhan kinerja ini tidak lepas dari strategi perseroan yang fokus pada investasi di tiga entitas asosiasi yakni Indomaret, FAST, dan ROTI serta entitas anak Mega Akses Persada,” kata Direktur Utama Indoritel Haliman Kustedjo dalam paparan publik, Selasa (19/7/2022).

Dia mengatakan kebijakan investasi pada entitas asosiasi dan kinerja entitas anak berjalan pada jalur yang tepat. Hal ini tecermin pada laporan keuangan kuartal I/2022 yang membukukan kinerja positif.

Secara konsolidasi, pendapatan Indoritel pada tiga bulan pertama 2022 tumbuh 66,2 persen menjadi Rp225 miliar, dibandingkan dengan kinerja periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp135 miliar.

Haliman mengatakan pencapaian tersebut tidak lepas dari kinerja entitas anak, Mega Akses Persada dengan merek dagang jaringan serat optik pita lebar FiberStar. Perseroan telah meningkatkan penetrasi pasar di Indonesia sehingga sambungan pelanggan terus meningkat menjadi 269.727 unit pada akhir 2021.

Pada 2022, FiberStar ditargetkan memiliki gelaran kabel sepanjang 37.803 kilometer (km) dengan target home connected yang berkontribusi terhadap pendapatan sebesar 327.000 unit atau tumbuh 21,23 persen yoy.

“Pencapaian tersebut membuat Indoritel sebagai perusahaan induk memiliki sumber pendapatan yang solid. Masuknya teknologi baru 5G dan potensi pertumbuhan bisnis berbasis Internet of Things berdampak positif terhadap perseroan,” katanya.

Pertumbuhan kinerja ini terlihat di kuartal I/2022. Haliman mengatakan pendapatan MAP naik 66 persen menjadi Rp225 miliar. Sejak membukukan laba operasi pada 2020, kinerja pendapatan dan laba bersih MAP naik 88 persen per akhir 2021. Sementara itu, rasio laba terhadap ekuitas meningkat menjadi 22 persen pada 2021.

Kinerja solid juga diperlihatkan oleh Indomaret yang pendapatannya naik sebesar 5,2 persen secara tahunan pada 2021 menjadi Rp90,6 triliun. Margin laba bruto Indomaret juga naik menjadi 22,2 persen pada 2021, dari 20,7 persen pada 2020.

Sementara itu, laba komprehensif Indomaret naik 28 persen menjadi Rp2 triliun dan menjadikannya sebagai kontributor terbesar untuk bagian laba bersih entitas asosiasi DNET. Margin laba operasi Indomaret juga membaik dari 2,4 persen pada 2020 menjadi 3,4 persen pada 2021.

Kenaikan laba Indomaret menyebabkan naiknya ekuitas sebesar 14,6 persen menjadi Rp14,9 triliun, sementara total liabilitas hanya naik 7,4 persen menjadi Rp25,6 triliun. Akibatnya rasio utang terhadap ekuitas mengalami penurunan dari 1,9 kali pada akhir 2020 menjadi 1,7 kali pada akhir 2021.

Dari bisnis restoran, Indoritel juga merupakan pemilik 35,84 persen saham PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST), pemilik hak waralaba KFC dan Taco Bell di Indonesia. FAST sejauh ini memiliki 727 gerai KFC di seluruh Indonesia serta 3 gerai Taco Bell.

“Kami meyakini dengan membaiknya penanganan pandemi serta makin pulihnya aktivitas masyarakat akan berdampak positif. Pecinta makanan cepat saji KFC dan Taco Bell akan kembali memenuhi gerai-gerai dengan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku,” katanya.

Pada 2022, perseroan menargetkan pembukaan 15 gerai baru KFC dan 5 gerai baru Taco Bell. Langkah tersebut diyakini akan berkontribusi positif atas kinerja keuangan FAST pada masa mendatang, mengingat FAST menyumbang rugi sebesar Rp7,6 miliar pada kinerja keuangan konsolidasi DNET pada kuartal I/2022.

Prospek positif juga diperlihatkan entitas asosiasi lainnya yakni ROTI. Dengan 14 pabrik yang tersebar di Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi dan tambahan 1 pabrik baru di Pekanbaru, Riau, Haliman mengharapkan ROTI dapat memperluas jaringan distribusi sehingga menjangkau lebih banyak konsumen.

“Sinergi antara entitas anak dan asosiasi akan memungkinkan Indoritel untuk terus meraih peluang-peluang yang ada. Sehingga menjaga pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan berkontribusi positif atas pertumbuhan ekonomi nasional khususnya di sektor konsumer dan ritel,” kata dia.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper