Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Jawara IPO di Asia Tenggara, Emiten Baru Himpun Rp19,52 Triliun

Data Ernst & Young (EY) memaparkan terdapat 22 emiten baru melakukan IPO di Indonesia dengan perolehan dana sekitar US$1,3 miliar atau setara Rp19,52 triliun.
Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia masih menjadi negara dengan aktivitas penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) teraktif di wilayah Asia Tenggara di tengah melemahnya pasar IPO regional pada kuartal II/2022.

Dalam laporan Ernst & Young (EY) yang dikutip pada Kamis (14/7/2022), terdapat 22 emiten baru melakukan IPO di Indonesia dengan perolehan dana sekitar US$1,3 miliar. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi di wilayah Asia Tenggara, baik dari sisi jumlah emiten maupun dana yang dihimpun.

“Jumlah IPO Indonesia lebih sedikit bila dibandingkan dengan kuartal II/2021 sebanyak 23 perusahaan, tetapi perolehan dana secara signifikan lebih besar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$0,5 miliar,” jelas Sahala Situmorang, Lead Advisory - Strategy and Transactions Partner, PT Ernst & Young Indonesia dikutip dari keterangan resminya.

Sahala melanjutkan, beberapa saham hasil IPO pada kuartal II/2022 mengalami penurunan harga akibat kenaikan suku bunga The Fed. Rekam jejak pertumbuhan dan profitabilitas yang terbukti merupakan bahan pertimbangan yang penting bagi investor mengingat dinamika pasar saat ini.

“Menuju kuartal III dan IV 2022, BEI diperkirakan masih akan melihat lebih banyak kegiatan IPO dari perusahaan yang ingin go public dan mengumpulkan dana. Perusahaan-perusahaan ini termasuk perusahaan di sektor energi, transportasi, logistik, teknologi dan pertanian, di antara beberapa lainnya,” jelasnya.

Menurut Sahala, jumlah kegiatan penggalangan dana di pasar modal Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang kuat, didukung oleh keberlanjutan pemulihan ekonomi secara keseluruhan pada tahun 2022.

Sementara, inflasi telah mengalami peningkatan sepanjang tahun berjalan 2022, Bank Indonesia telah mempertahankan suku bunga yang merupakan kebijakan utamanya, yakni 7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR), pada titik terendah sepanjang masa sebesar 3,5 persen.

“Pertumbuhan aktivitas jasa, harga ekspor komoditas yang tinggi, dan perbaikan prospek investasi secara keseluruhan telah berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara. Pemerintah juga telah mempercepat pengeluarannya untuk meningkatkan konsumsi dan permintaan, didukung oleh langkah-langkah fiskal utama untuk melawan inflasi,” imbuhnya.

Ia memaparkan, beberapa sektor utama mengalami pertumbuhan tinggi di tengah pandemi dan memanfaatkan momentum untuk melihat level baru pertumbuhan yang lebih tinggi. Prospek IPO dinilai tetap positif mengingat banyaknya jumlah perusahaan yang siap mengakses pasar publik di kuartal mendatang.

“Selain itu, kesinambungan pemulihan ekonomi secara keseluruhan ditambah dengan meningkatnya jumlah investor akan semakin memacu pertumbuhan aktivitas penggalangan dana di pasar modal,” jelasnya.

Data IPO Asean Kuartal II/2022

NegaraJumlah EmitenJumlah Dana (US$ Miliar)
Indonesia22US$1,3 miliar
Thailand13US$0,3 miliar
Filipina7US$0,3 miliar
Malaysia6US$0,5 miliar
Singapura6US$33 juta
Total54US$2,4 miliar

(sumber: EY Indonesia)

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper