Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengolah makanan beku berbasis udang, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk. (PMMP) menargetkan peningkatan kontribusi penjualan produk bernilai tambah (value added). Sejauh ini, produk udang mentah masih mendominasi penjualan PMMP.
Berdasarkan materi paparan publik yang disampaikan perseroan, volume penjualan pada 2022 ditargetkan naik 12—13 persen dari 19.400 ton pada 2021 menjadi 22 ton pada 2022. Dari total penjualan tersebut, kontribusi produk olahan bernilai tambah ditargetkan naik dari hanya 25 persen pada 2021 menjadi 33 persen.
“Sejalan dengan strategi bisnis PMMP untuk fokus pada produk bernilai tambah, kami menargetkan peningkatan penjualan value added products menjadi 38 persen dalam dua tahun ke depan,” tulis PMMP, dikutip Minggu (10/7/2022).
Kontribusi produk bernilai tambah udang vannamei dan cooked products diharapkan mencapai 83 persen pada 2022. Perseroan menjelaskan pergeseran fokus penjualan dari produk mentah dilatarbelakangi oleh meningkatnya persaingan di pasar ekspor karena India sebagai salah satu eksportir tengah meningkatkan produksinya.
“Margin yang tipis di produk udang mentah membuat PMMP berencana mengurangi segmen ini pada masa mendatang,” lanjut perseroan.
Sejalan dengan rencana memperkuat bisnis produk olahan, PMMP akan melaksanakan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue untuk ekspansi pabrik dan menambah dukungan kegiatan operasional dan produksi.
Baca Juga
Perseroan berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 784 juta saham dengan nilai nominal Rp100 atau mewakili sebanyak-banyaknya 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Jumlah maksimal lembar saham ini merupakan perkiraan dan penetapannya akan diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Manajemen Panca Mitra Multiperdana mengatakan dana hasil rights issue setelah dikurangi seluruh biaya emisi akan digunakan untuk belanja modal perseroan berupa pembangunan konstruksi pabrik baru, yaitu pabrik ke-9 di Situbondo, serta pembelian mesin serta fasilitas penunjangnya untuk meningkatkan produksi value added shrimp.
Dana hasil PMHMETD juga akan digunakan perseroan untuk modal kerja dalam rangka pembelian bahan baku udang dan bahan baku pelengkap untuk kegiatan operasional dan produksi Perseroan.
Penambahan modal ini dinilai akan berdampak positif pada struktur permodalan perseroan dan mampu menurunkan rasio-rasio solvabilitas seperti debt to equity dan debt to assets. Aksi rights issue rencananya paling cepat direalisasikan pada semester II tahun ini dan akan dimintai persetujuan para pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Senin (11/7/2022).