Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tol Cimanggis-Cilincing Jadi Divestasi Pertama WSKT, Sisa Tiga Lagi!

Pada 2022, Waskita Karya menargetkan dapat menggandeng partner strategis untuk 4 ruas jalan tol dan ruas tol Cimanggis – Cibitung ini adalah yang pertama/perdana yang berhasil dilaksanakan pada 2022.
Gerbang Tol Cimanggis 2, ruas tol Jagorawi/Jasamarga
Gerbang Tol Cimanggis 2, ruas tol Jagorawi/Jasamarga

Bisnis.com, JAKARTA - Divestasi tol Cimanggis-Cilincing oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) rampung. Waskita fokus meneruskan pencarian investor strategis pada tiga aset tol lainnya.

Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono menyampaikan kerjasama strategis ini merupakan strategic partnership yang menjadi bagian dari implementasi 8 streams penyehatan keuangan Waskita untuk memperkuat struktur permodalan dan perbaikan kinerja operasional.

Pada 2022, Waskita Karya menargetkan dapat menggandeng partner strategis untuk 4 ruas jalan tol dan ruas tol Cimanggis – Cibitung ini adalah yang pertama/perdana yang berhasil dilaksanakan pada 2022.

“Kerjasama strategis ini merupakan tindak lanjut tahap akhir dari rencana konversi saham WTR dengan PT SMI dengan mengoptimalkan konsesi jalan tol yang kami miliki. Hal ini sejalan dengan strategi bisnis Waskita dalam memperkuat modal kerja serta mendukung komitmen perseroan untuk menyelesaikan pembangunan ruas-ruas tol terutama proyek strategis nasional yang ditetapkan Pemerintah,” ujarnya, Selasa (5/7/2022).

Melalui Anak Usaha PT Waskita Toll Road (WTR) menggandeng PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebagai partner strategis untuk percepatan pembangunan ruas tol Cimanggis – Cibitung.

Masuknya SMI ke dalam PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) pemegang konsesi ruas tol Cimanggis – Cibitung ini melalui mekanisme share swap 55 persen kepemilikan saham WTR di CCT.

Adapun kepemilikan saham WTR di CCT sebelumnya sebesar 90 persen dan setelah masuknya SMI maka struktur kepemilikan pada CCT terdiri dari SMI sebesar 55 persen, WTR sebesar 35 persen serta pemegang saham lainnya sebesar 10 persen.

Destiawan menambahkan perseroan juga memperkuat posisi kepemilikan saham mayoritas di anak usaha PT Waskita Toll Road (WTR) dengan menggantikan 4,5 persen kepemilikan saham SMI di WTR melalui konversi menjadi kepemilikan saham pada CCT sebagai bagian dari kesepakatan kerjasama strategis yang dimaksud. Ini merupakan tahap II dari konversi saham SMI di WTR ke BUJT yang dimiliki WTR.
 
Sebelumnya, pada Juni 2021 WTR dan SMI telah melakukan kerjasama strategis atas kepemilikan 20 persen saham WTR di ruas tol Semarang – Batang dan 34,99 persen saham di ruas tol Cinere – Serpong.

Dia menyebut SMI telah menjadi partner strategis dalam mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia termasuk percepatan penyelesaian konstruksi jalan tol seperti ruas Semarang – Batang, Cinere – Serpong dan Cimanggis – Cibitung serta ruas tol lainya.

"Saat ini, perseroan juga sedang menjajaki kerjasama dengan para investor, salah satunya dengan Indonesia Investment Authority (INA) untuk melanjutkan strategic partnership sebagai tindak lanjut Heads of Agreement (HoA) investasi beberapa ruas jalan tol Trans Jawa dan kami harapkan dapat terfinalisasi dalam waktu dekat,” tambah Destiawan.

Sebagai informasi, ruas tol Cimanggis – Cibitung yang dikelola oleh BUJT PT Cimanggis Cibitung Tollways ini terdiri dari dua seksi dengan total panjang 26,18 Km.

Seksi I (Cimanggis – Jatikarya) telah beroperasi penuh sejak November 2020, sedangkan Seksi II (Jatikarya – Cibitung) masih dalam tahap konstruksi dan diperkirakan akan selesai dan beroperasional penuh pada akhir 2023.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper