Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja sejumlah emiten pertambangan logam tercatat meningkat sepanjang kuartal I/2022. Kendati demikian, kondisi ini berpotensi tidak terjadi dalam jangka waktu yang panjang.
Adapun, kenaikan kinerja emiten pertambangan salah satunya dialami oleh PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM). Perseroan mencatatkan penjualan Rp9,75 triliun pada kuartal I/2022, naik 5,81 persen secara year-on-year (yoy). Laba bersih perseroan pun melonjak 132,46 persen menjadi Rp1,46 triliun.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, kenaikan harga komoditas sepanjang kuartal I/2022 dipicu adanya invasi Rusia ke Ukraina. Menurutnya, hal ini menjadi poin positif bagi emiten di sektor pertambangan logam yang memanfaatkan momentum tersebut.
"Selain itu, pemulihan ekonomi yang telah terjadi di hampir semua negara tujuan ekspor kita. Ini menjadi sebuah perhatian penting, bahwa permintaan bertambah dan konsisten," kata Nico, Minggu (22/5/2022).
Menurutnya, hal ini menjadi salah satu daya ungkit kinerja para emiten tambang logam selama tiga bulan pertama 2022.
Meski demikian, Nico mengingatkan kenaikan harga komoditas tambang logam tidak akan berlangsung dalam waktu yang lama. Pasalnya, komoditas barang logam, biasanya akan terpengaruh oleh kebijakan pemerintah dan sentimen global yang dapat berubah sewaktu-waktu.
Baca Juga
"Bicara komoditas pasti juga bicara kebijakan. Ini sejauh mana kebijakan menopang sentimen tersebut," tuturnya.
Adapun Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan saham-saham komoditas tambang logam masih dapat naik terbatas secara jangka pendek.
Akan tetapi, dengan adanya perang Rusia-Ukraina yang masih belum berhenti dan ditambah pula oleh permintaan global yang masih tinggi, menurutnya terdapat potensi ekspansi di sektor ini.
"Ini menjadi sebuah perhatian, apakah sentimen positif bisa diperpanjang atau tidak, tergantung situasi kondisi yang ada di pasarnya juga. Karena kalau kita perhatikan saat ini, harga-harga komoditas tidak setinggi kemarin," ujarnya.
Menurutnya, beberapa saham emiten di komoditas tambang logam masih menarik seperti PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG).