Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ikut Fit and Proper Test DK OJK, Begini Harapan Inarno untuk Pasar Modal di Tahun 2027

Dalam fit and proper test Calon Dewan Komisioner OJK periode 2022 - 2027, Inarno mengusung tema membangun kepercayaan dan optimisme di OJK. 
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi saat memberikan sambutan dalam acara perkenalan PT Bank Syariah Indonesia Tbk., Kamis (4/2/2021)./Istimewa
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi saat memberikan sambutan dalam acara perkenalan PT Bank Syariah Indonesia Tbk., Kamis (4/2/2021)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi pada uji kepatuhan dan kelayakan atau fit and proper test Calon Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hari ini, Kamis (7/4/2022) memaparkan harapannya bagi pasar modal untuk tahun 2027. 

Pada agenda fit and proper test Calon Dewan Komisioner OJK periode 2022 - 2027 dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi XI DPR RI, Inarno mengusung tema membangun kepercayaan dan optimisme di OJK. 

Building trust and optimism. Ini adalah sesuatu yang mudah diucapkan tetapi sulit untuk dikerjakan. Oleh karena itu, saya mohon seluruh stakeholder untuk mendukung untuk supaya niat kita yang baik ini berhasil,” ungkap Inarno dikutip dalam siaran langsung akun Youtube Komisi XI DPR RI Channel, Kamis (7/4/2022). 

Menggunakan tema tersebut, Inarno pun mengharapkan pada tahun 2027, kapitalisasi pasar modal bisa lebih dari Rp15.000 triliun yang artinya 60 persen dari PDB. Di mana per Rabu (7/4/2022), BEI mencatatkan kapitalisasi pasar sebesar Rp8.912 triliun. 

Dari sisi rata-rata nilai transaksi harian yang saat ini sebesar Rp13,37 triliun, pada tahun 2027 diharapkan mencapai Rp25 triliun. Kemudian untuk jumlah perusahaan tercatat yang saat ini sebanyak 780 emiten menjadi 1.100 perusahaan pada 2027. 

Terakhir, untuk jumlah investor pasar modal di tahun 2027, Inarno berharap mencapai lebih dari 20 juta. Adapun saat ini tercatat jumlah investor secara keseluruhan sebanyak 8,3 juta orang. Untuk diketahui, dalam beberapa tahun belakang ini, pertumbuhan investor sangat signifikan yang bila dibandingkan dengan tahun 2017 telah tumbuh setidaknya 7,5 kali lipat. 

Inarno mengungkapkan, untuk mencapai harapan tersebut dia berencana untuk membangun kepercayaan dan optimisme di OJK, yang memerlukan lima pilar dengan fondasi yang cukup kuat. Di mana fondasi tersebut adalah transformasi kelembagaan dari OJK melalui peningkatan proses, produktivitas, dan governance

Lima pilar yang kemudian dijelaskan sebagai lima rencana pengembangan pasar modal indonesia tersebut adalah pertama pengaturan untuk mengakselerasi pendalaman pasar melalui keberadaan variasi produk dan layanan jasa sektor keuangan yang efisien. 

Selanjutnya adalah meningkatkan akselerasi program yang berkaitan dengan ekonomi hijau, penguatan kerangka kebijakan untuk meningkatkan peran pelaku industri dalam pengembangan sektor keuangan, meningkatkan upaya perlindungan konsumen, dan juga memperkuat kerangka kebijakan layanan keuangan digital. 

“Oleh karena itu dibutuhkan transformasi kelembagaan untuk membangun kepercayaan dan optimisme terhadap pasar modal,” ungkap Inarno. 

Di sisi lain, Inarno menjelaskan terdapat tantangan dalam mengembangkan pasar modal yang dibaginya sebagai tantangan jangka pendek dan tantangan jangka menengah dan panjang. 

Dalam jangka pendek, dia mengungkapkan bahwa terdapat upaya exit policy sebagai rangkaian dari pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. 

Untuk jangka menengah dan panjang, Inarno mengakui bahwa saat ini literasi keuangan nasional khususnya terhadap produk dan jasa bidang pasar modal masih rendah. Selain itu, pertumbuhan penyaluran kredit perbankan juga dinilai masih rendah. 

Ditambah lagi, Inarno menyampaikan bahwa belum optimalnya peran pembiayaan dari pasar modal dalam membangun perekonomian nasional yang tercermin dari tingkat kapitalisasi pasar modal. Serta kurangnya jangkauan produk dan layanan sektor jasa keuangan untuk mendukung pertumbuhan sektor riil ekonomi daerah. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper