Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil Sri Prakash Lohia, Orang Terkaya ke-4 di Indonesia Lewat Indorama

Sri Prakash Lohia merupakan pendiri perusahaan raksasa di bidang petrokomia dan tekstil, yakni Indorama Corporation.
Sri Prakash Lohia, salah satu orang terkaya di Indonesia.
Sri Prakash Lohia, salah satu orang terkaya di Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA - Pofil Sri Prakash Lohia menarik disimak sebagai orang terkaya ke-4 di Indonesia, dengan kerajaan bisnisnya Grup Indorama.

Dilansir dari Forbes real time net worth pada Kamis (24/3/2022), kini Lohia memiliki total kekayaan sebesar US$6,4 miliar atau setara dengan Rp91,5 triliun (estimasi kurs Rp14.300 per dolar AS). Lohia juga menjadi orang terkaya ke-4 di Indonesia, Budi Hartono, Michael Hartono, dan Chairul Tanjung.

Sri Prakash Lohia lahir di Kolkata, India, pada 11 Juli 1952. Lohia merupakan pendiri perusahaan raksasa di bidang petrokomia dan tekstil, yakni Indorama Corporation.

Lohia sebelumnya berkembang dan tumbuh besar di India. Dirinya merupakan lulusan dari Bachelor of Commerce di Universitas Delhi dan berpindah ke Indonesia pada tahun 1973 bersama dengan orang tuanya.

Bersama dengan ayahnya, Mohan Lal Lohia, Lohia akhirnya merintis perusahaan tekstil bernama Indorama Synthetics sekitar pada sekitar tahun 1976. Indo berasal dari nama untuk Indonesia dan Rama berasal dari Dewa Rama.

Dilansir dari Quartz, Lohia mengatakan bahwa tiga sampai empat tahun pertama menjadi fase yang sulit.

Pada awal perjalanan, Indorama merupakan produsen benang pintal. Kemudian Indorama melakukan diversifikasi, hingga akhirnya berkembang ke industri serat polyester.

Kini Indorama telah berkembang dan bergerak dalam bidang pembangkit tenaga listrik petrokimia. Dilansir dari laman resmi perusahaan Indorama, Indorama Corporation juga telah menjadi produsen pupuk Urea dan Fosfat terbesar di Afrika Sub-sahara, produsen poliolefin terbesar di Afrika Barat, dan produsen sarung tangan sintetis terbesar ketiga di dunia.

Kini Indorama juga telah memiliki 18.000 karyawan dari berbagai dunia. Indorama juga telah memiliki lebih dari 20 manufaktir di 8 negara.

Lohia kini juga telah tinggal di London, Inggris. Anaknya, Amit Lohia juga menjadi pemegang jabatan direktur pelaksana Indorama Corporation.

Sementara itu, PT Indorama Synthetics Tbk. (INDR), salah satu perusahaan milik Lohia, membukukan laba bersih hingga US$84,5 juta atau setara Rp1,21 triliun pada 2021.

INDR mencetak pendapatan bersih US$884,1 juta pada 2021 atau setara Rp12,6 triliun. Bila mengacu pada kurs Jisdor 23 Februari 2021 Rp14.362 per dolar AS.

Pendapatan bersih perseroan melonjak 50 persen dibandingkan 2020 sebesar US$589 juta. INDR tercatat membukukan ekspor senilai US$540,4 juta selama 2021, naik 49,27 persen dari US$362 juta secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Ekspor ke Asia menyumbang pendapatan ekspor terbanyak, yakni senilai US$333,46 juta, diikuti ke Eropa US$108,3 juta, Amerika Utara US$68,46 juta, Amerika Selatan US$28,8 juta, dan wilayah lain-lain US$67,6 juta.

Sementara penjualan lokal perseroan juga meningkat 50,27 persen dari US$229,2 juta, menjadi US$344,5 juta.

Selama 2021, perseroan juga mencatatkan peningkatan beban pokok pendapatan 35,38 persen menjadi US$754,3 juta, dari US$557,2 juta. Meski beban pokok meningkat, perseroan mampu mencetak kenaikan laba kotor 307,65 persen dari US$31,8 juta, menjadi US$129,7 juta.

Dengan peningkatan tersebut, laba bersih perseroan juga ikut meningkat menjadi US$84,5 juta atau Rp1,2 triliun selama 2021, dari US$6,23 juta di 2020. Bila dikonversi laba perseroan tembus Rp1,21 triliun.

Adapun hingga akhir 2021, perseroan membukukan total aset US$905,4 juta, naik dari akhir 2020 sebesar US$763,85 juta. Aset tersebut terbagi menjadi aset lancar sebesar US$400,2 juta dan aset tidak lancar sebesar US$505,2 juta.

Sementara itu, jumlah liabilitas perseroan juga meningkat menjadi US$441,6 juta pada akhir Desember 2021, dari US$387,37 juta akhir Desember 2020. Jumlah ekuitas perseroan juga meningkat menjadi US$463,8 juta di 2021, dari US$376,4 juta di 2020.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper