Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SoftBank Mundur dari Ibu Kota Baru Tanpa Alasan, Ini Daftar Investasi Masayoshi Son di Indonesia

SoftBank Group memutuskan untuk mundur dari proyek ibu kota baru Indonesia atau Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
CEO SoftBank Group Masayoshi Son (tengah), Mantan PM Inggris Tony Blair, dan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam jumpa pers seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo membahas mengenai pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Jumat (28/2/2020)/Bloomberg-Dimas Ardian
CEO SoftBank Group Masayoshi Son (tengah), Mantan PM Inggris Tony Blair, dan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam jumpa pers seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo membahas mengenai pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Jumat (28/2/2020)/Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA — SoftBank Group yang dikomandoi oleh Masayoshi Son tiba-tiba menyatakan mundur dari proyek ibu kota baru atau Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tanpa alasan yang jelas.

Padahal, pemindahan status Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur  akan mulai segera dilaksanakan pada semester I/2024, di mana setelah itu, pemerintah menargetkan proses pemindahan IKN, dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur, bisa selesai secara keseluruhan pada 2045.

Sementara itu, investasi SoftBank Group diharapkan dapat menutupi kebutuhan anggaran pembangunan ibu kota baru yang nilai investasinya berkisar Rp450 triliun hingga lebih dari Rp500 triliun.

Adapun, SoftBank sempat menjanjikan investasi senilai US$30 miliar hingga US$40 miliar di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Nilai tersebut setara dengan Rp430 triliun hingga Rp575 triliun dengan asumsi kurs Rp14.000.

Presiden Joko Widodo sendiri bahkan sempat menempatkan CEO SoftBank Masayoshi Son sebagai dewan pengarah pembangunan ibu kota baru, bersanding dengan dua tokoh dunia lainnya, yaitu Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed Bin Zayed dan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. Harapannya, mereka bisa ikut aktif berinvestasi di ibu kota baru.

Namun, tiba-tiba terbetik kabar, SoftBank membatalkan investasinya. Dalam keterangan resminya dikutip dari laman Nikkei Asia, Sabtu (12/3/2022), SoftBank mengumumkan pembatalan investasinya.

Perusahaan yang didirikan oleh Masayoshi Son tersebut tidak merinci alasan pembatalan investasi.

“Kami tidak lagi berinvestasi pada proyek tersebut, tetapi kami akan tetap melanjutkan investasi di Indonesia melalui portofolio kami pada SoftBank Vision Fund,” demikian kutipan keterangan resmi tersebut.

Meski batal berinvestasi di IKN, SoftBank tetap berkomitmen untuk berinvestasi di sektor lain di Indonesia melalui SoftBank Vision Fund.

Sebagai catatan, menjelang akhir 2017, startup kesehatan Alodokter memperoleh pendanaan sebesar Rp121 miliar, yang dipimpin oleh  SoftBank Venture Korea

Selanjutnya, pada November 2018, SoftBank Vision Fund dan Alibaba Group menyuntik dana sebesar US$1,1 miliar atau setara Rp15,95 triliun (asumsi kurs Rp14.500 per dolar AS) untuk Tokopedia.

Lalu, pada Januari 2019, SoftBank Ventures memimpin putaran pendanaan awal sebesar US$2,1 juta untuk Ajaib, aplikasi perdagangan saham di Tanah Air.

Berikutnya, SoftBank menyuntik dana US$2 miliar atau sekitar Rp28 triliun (asumsi kurs kala itu) ke Grab pada medio Juli 2019. Kala itu, CEO Grab Anthony Tan dan Direktur Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata sempat bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka. Sebelumnya, SoftBank juga sudah menyuntik dana ke Grab sebesar US$1,46 miliar sehingga total investasinya hampir US$3,5 miliar.

Kemudian, pada September 2021,  SoftBank Ventures Asia bersama-sama dengan MDI Ventures memimpin pendanaan US$30 juta untuk OY! Indonesia, startup sistem pembayaran.

Terakhir, Modalku, startup pendanaan digital bagi UMKM, pada Februari tahun ini, baru saja meraih pendaaan US$144 juta atau sekitar Rp2,06 triliun dalam pendanaan seri C+ yang dipimpin oleh SoftBank Vision Fund 2.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Gajah Kusumo
Editor : Gajah Kusumo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper