Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sederet Katalis Dorong Kinerja Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) pada 2022

Peningkatan harga pulp dan pertumbuhan permintaan kemasan kertas dapat mendorong kinerja Indah Kiat (INKP) pada tahun ini.
Aktivitas di pabrik kertas PT Indah Kiat and Pulp Paper di Serang, Banten./indakiat
Aktivitas di pabrik kertas PT Indah Kiat and Pulp Paper di Serang, Banten./indakiat

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah katalis diyakini akan mempengaruhi kinerja emiten kertas PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) pada 2022.

Analis BNI Sekuritas Mikhail Johanes dalam risetnya mengatakan, meredanya krisis energi di China telah membawa sinyal positif bagi harga komoditas global, termasuk pulp.

"Apabila gangguan pasokan menjadi normal dan harga turun, kami memperkirakan top line INKP tetap kuat karena lonjakan permintaan dari kemasan kertas dan produk tisu," kata Mikhail dalam risetnya, dikutip Senin (24/1/2022).

Selain itu, katalis datang dari pengenaan cukai kantong plastik. Sebagaimana diketahui, pada akhir 2021 Pemerintah Indonesia menargetkan penerimaan cukai dari kantong plastik sebesar Rp1,9 triliun pada APBN 2022.

Menurut Mikhail, hal ini akan menguntungkan produsen kertas seperti INKP, karena pihaknya melihat tren kemasan akan bergerak menuju kemasan kertas dan produk daur ulang lainnya.

Meski demikian, Mikhail melihat masih ada sentimen negatif yang dapat berdampak ke kinerja INKP pada 2022. Sentimen tersebut adalah gangguan rantai pasokan akibat kurangnya kontainer kargo dari kemacetan pelabuhan.

"Hal ini dapat membuat biaya pengiriman yang lebih tinggi dan menghambat laba perusahaan," ucapnya.

Sebaliknya, apabila biaya pengiriman menjadi normal di 2022, menurutnya hal ini akan menjadi pertanda baik bagi keuntungan produsen meskipun terdapat tekanan harga pulp.

"Dalam pandangan kami, jika harga pulp turun, produsen kertas masih dapat mempertahankan profitabilitas mereka karena lonjakan permintaan untuk kemasan dan tisu sangat berbeda," tulisnya.

Adapun BNI Sekuritas mempertahankan peringkat beli dengan target harga atau target price (TP) Rp10.100 untuk saham INKP.

Pada penutupan perdagangan Senin (24/1/2022), saham INKP turun 2,53 persen atau 200 poin menuju Rp7.700. Kapitalisasi pasarnya Rp42,13 triliun dengan valuasi PER 5,65 kali.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper