Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekam Jejak Edward Soeryadjaya, Penjual Saham Sugih Energy (SUGI) ke Dapen Pertamina

Dapen Pertamina membeli saham SUGI dari Edward Soeryadjaya pada 2014. Kala itu, Edward merupakan Direktur di Ortus Holding Ltd., pemegang saham pengendali di SUGI.
Terdakwa kasus korupsi pengelolaan dana pensiun PT Pertamina, Edward Soeryadjaya berjalan keluar ruang sidang seusai menjalani sidang dengan agenda pembacaan putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (10/1/2019)./ANTARA-Hafidz Mubarak A
Terdakwa kasus korupsi pengelolaan dana pensiun PT Pertamina, Edward Soeryadjaya berjalan keluar ruang sidang seusai menjalani sidang dengan agenda pembacaan putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (10/1/2019)./ANTARA-Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA - Dana Pensiun (Dapen) Pertamina menjadi salah satu investor institusi yang diketahui 'nyangkut' dalam saham PT Sugih Energy Tbk. (SUGI). Dapen Pertamina memiliki sebanyak 8,05 persen saham di SUGI atau setara dengan 1,99 miliar saham.

Berdasarkan catatan Bisnis, dikutip Selasa (18/1/2022) Dapen Pertamina membeli saham SUGI dari Edward Soeryadjaya pada 2014. Kala itu, Edward merupakan Direktur di Ortus Holding Ltd., pemegang saham pengendali di SUGI.

Edward Soeryadjaya merupakan putra sulung pendiri PT Astra International Tbk. (ASII), William Soeryadjaya.

Dapen Pertamina tercatat melakukan pembelian saham SUGI dengan total Rp2 miliar saham senilai Rp601 miliar, melalui PT Millenium Danatama Sekuritas. Setelah dibeli Dapen Pertamina, saham SUGI yang diharapkan naik nilainya, malah anjlok.

Sementara itu, Edward ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi dana Dapen Pertamina pada 2017. Edward mulai ditahan Kejaksaan Agung sejak 20 November 2018 atas dakwaan dugaan korupsi pengelolaan dana Dapen Pertamina senilai Rp1,4 triliun di Sugih Energy.

Edward diduga telah menikmati keuntungan yang diperoleh dari hasil pembelian saham yang dilakukan oleh Presiden Direktur Dapen Pertamina kala itu, Muhammad Helmi Kamal Lubis.

Edward diketahui menggunakan dana hasil transaksi penjualan saham SUGI dari Millenium Danatama Sekuritas untuk menyelesaikan pembayaran kewajiban pinjaman atau kredit dari Ortus Holding Ltd milik Edward.

Selain Dapen Pertamina, PT Asabri juga sempat masuk ke dalam saham Sugih Energy. Namun, saat saham SUGI mengalami penurunan harga ke Rp140 per saham, Asabri dan empat manajer investasi berusaha memindahkan saham SUGI dari portofolio saham Asabri.

Sebagaimana diketahui, bursa akan mendepak saham SUGI dari papan pencatatan karena sahamnya sudah tidak diperdagangkan sejak 1 Juli 2019 dan telah memenuhi kriteria delisting. Selain itu, jajaran komisaris dan direksi SUGI pun baru-baru menyerahkan surat pengunduran diri.

Pengunduran diri bersama ini dilakukan karena perusahaan tidak mampu melaksanakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST). Pasalnya, perusahaan tidak memiliki uang untuk melakukan hal tersebut.

SUGI juga tercatat tidak memiliki karyawan lagi, karena perusahaan tidak memiliki uang untuk membayar gaji sejak awal 2019. Selain itu, SUGI tidak mampu membuat laporan keuangan ke OJK dan BEI sejak 2018.

Di sisi lain, direksi dan komisaris SUGI juga tidak menerima honor sejak RUPSLB pada Oktober 2019.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper