Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Pensiun Pertamina Berisiko Kehilangan Ratusan Miliar dari Delisting SUGI

Dapen Pertamina berisiko kehilangan ratusan miliar dari hasil investasi mereka pada PT Sugih Energy Tbk. (SUGI) yang terancam delisting.
Sugih Energy/sugihenergy.com
Sugih Energy/sugihenergy.com

Bisnis.com, JAKARTA – Dana Pensiun Pertamina tercatat sebagai pemegang saham mayoritas PT Sugih Energy Tbk (SUGI), emiten yang terancam delisting dari Bursa Efek Indonesia.

Dapen terafiliasi BUMN itu memiliki 8,05 persen saham SUGI hingga saat ini. Berdasarkan data Bloomberg, Dapen Pertamina memiliki 1,99 miliar saham SUGI sejak sebelum 2017.

Akan tetapi, Dapen Pertamina berisiko kehilangan ratusan miliar dari hasil investasi mereka pada emiten energi tersebut. Pasalnya, SUGI telah masuk dalam daftar delisting akibat buruknya kinerja fundamental perseroan.

Sementara itu, mengacu dari laporan keuangan Dana Pensiun Pertamina 2015, pengelola dana karyawan BUMN itu masuk pertama kali ke SUGI pada 2014 dengan biaya perolehan Rp50 miliar dengan nilai wajar Rp66,51 miliar. Berdasarkan data Bloomberg, rata-rata harga SUGI sepanjang 2014 adalah Rp429.

Dana Pensiun Pertamina Berisiko Kehilangan Ratusan Miliar dari Delisting SUGI

Adapun setahun kemudian, Dapen Pertamina menambah kepemilikan dengan biaya perolehan mencapai Rp768,14 miliar. Adapun nilai wajar SUGI, berdasarkan laporan, mencapai Rp942,27 miliar. Hal itu membuat SUGI menempati daftar investasi nomer 1 mengalahkan big caps seperti BBNI, BMRI, CPIN, dan ICBP.

Lalu pada 2016, nilai wajar SUGIH menurun drastis menjadi Rp189,07 miliar sedangkan biaya perolehan tetap pada kisaran Rp765,72 miliar. Manajemen menyebutkan pada 31 Desember 2016, saham SUGI tidak aktif karena sedang disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia.

Oleh karena itu, Dapen Pertamina melakukan penilaian nilai wajar saham Sugi per 31 Desember 2016 dengan menggunakan metode nilai aset bersih yang telah disesuaikan dari investee.

Dana Pensiun Pertamina Berisiko Kehilangan Ratusan Miliar dari Delisting SUGI

Terakhir pada 2017, harga saham SUGI terjun bebas hingga terjerembab ke level gocapan hinga saat ini. Hal itu membuat biaya perolehan Dapen Pertamina sebesar Rp765,72 miliar tidak sebanding dengan nilai wajar Rp99,86 miliar.

Adapun berdasar pada data Bloomberg, SUGI tidak membagikan dividen per 2015 karena tidak membukukan laba bersih hingga disuspensi pada 2017. Sejak itu saham SUGI tidak pernah bangkit kembali hingga saat ini masuk dalam daftar resiko delisting.

Dana Pensiun Pertamina Berisiko Kehilangan Ratusan Miliar dari Delisting SUGI

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper