Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RHB Sekuritas Rekomendasikan Buy Matahari Putra Prima (MPPA), Ini Targetnya

MPPA berencana untuk membuka gerai hybrid dan akan membutuhkan waktu satu tahun melaksanakan rencana tersebut mengingat kompleksitasnya.
Petugas Hypermat tengah memindahkan barang belanjaan konsumen. Layanan park and pick up menjadi salah satu layanan baru PT Matahari Putra Prima Tbk. sejak penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB)./hypermart.co.id
Petugas Hypermat tengah memindahkan barang belanjaan konsumen. Layanan park and pick up menjadi salah satu layanan baru PT Matahari Putra Prima Tbk. sejak penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB)./hypermart.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Analis meyakini emiten ritel, PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) masih berada dalam jalur pertumbuhan, baik dari ekspansi gerai offline maupun penjualan online yang terus bertumbuh.

Tim riset RBH Sekuritas Indonesia dalam laporannya menyampaikan bahwa perseroan masih terus melanjutkan ekspansi gerai offline, terutama untuk gerai HyFresh dan supermarket dengan konsep padat atau compact yaitu dengan luas 400-500 m².

Per kuartal III/2021 lalu, perseroan melaporkan telah membuka sembilan gerai baru bekas dari gerai Giant. Hasil aksi tersebut menurut tim riset RHB Sekuritas menggembirakan dengan penjualan yang melebihi gerai sebelumnya yang telah tutup.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa MPPA berencana untuk membuka gerai hybrid dan akan membutuhkan waktu satu tahun melaksanakan rencana tersebut mengingat kompleksitasnya.

“Perusahaan dapat mengonversi salah satu gerai MPPA yang berlokasi di Jakarta menjadi gerai hybrid. Kami menyukai strategi ini, sebagaimana seharusnya gerai hybrid menanggung margin yang lebih tinggi, yang akan memberikan porsi produk impor dan private brands yang lebih tinggi,” papar tim riset RHB Sekuritas dalam laporannya dikutip, Rabu (12/1/2022).

Selain itu, penjualan online juga dinilai terus tumbuh di mana porsi penjualan menggunakan platform online berada dalam rentang 9 persen hingga 10 persen dari total penjualan pada 2021. Perseroan pun memperkirakan penjualan online pada 2022 bisa berkontribusi melebihi 10 persen dari total penjualan.

Perkiraan ini, jelas tim riset, terutama dikarenakan oleh adanya rencana kerja sama dengan platform e-commerce seperti Lazada dan Bukalapak.

Tidak hanya rencana dengan kedua e-commerce di atas, perseroan juga melakukan kolaborasi dengan GoTo. Adapun Tokopedia berencana membuka hub di Bali, menggunakan gudang milik MPPA.

Namun, sejumlah kolaborasi mungkin tertunda karena masalah logistik yang berkepanjangan. Kami pikir MPPA akan bekerja untuk memperkuat kerjasamanya khususnya di GoMart,” jelas tim riset RHB Sekuritas.

Kemudian, tim riset juga menjelaskan MPPA berusaha mendorong penjualan produk segar melalui platform online dan juga offline yang saat ini online telah mencapai 18 persen dan untuk offline mencapai 25 persen pada tahun 2021.

Ke depan, emiten tersebut bertujuan untuk meningkatkan penjualan produk segar hingga 30 persen. Meskipun marginnya lebih rendah, RHB Sekuritas mengungkapkan menyukai strategi ini. Tim riset menerjemahkan strategi tersebut sebagai frekuensi pembelian yang lebih tinggi.

Berdasarkan seluruh sentimen tersebut, RHB Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli atau buy untuk MPPA. Namun menurunkan target harga dari awalnya Rp1.750 menjadi Rp1.200 per lembar saham.

Tim riset meyakini beberapa dari rencana jangka pendek Matahari Putra Prima akan tertunda. Oleh sebab itu, juga menurunkan perkiraan pendapatan pada 2023 sebesar 10 persen. Sementara produk segar menjadi sentimen positif perseroan, tim riset menilai segmen produk nonsegar MPPA tidak terlihat keunggulan kompetitifnya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper