Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sambut Aliran Dana Asing, Mirae Jagokan Saham LQ45, BBNI hingga ITMG

Mirae Asset Sekuritas menjagokan saham-saham perbankan, peritel, dan tambang batu bara untuk dicermati investor pada awal tahun ini.
Pengunjung berada di sekitar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu (29/1/2020). JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengunjung berada di sekitar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu (29/1/2020). JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia merekomendasikan sejumlah saham terlikuid dari indeks LQ45 untuk dicermati seiring dengan potensi derasnya aliran modal asing (foreign capital inflows) ke pasar ekuitas Tanah Air.

Adapun, konstituen indeks LQ45 selalu menjadi yang paling utama diincar investor asing karena saham-saham tersebut memiliki pamor sebagai saham paling likuid dan kapitalisasi pasar paling besar (big cap).

Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya mengatakan pasar saham Indonesia telah menjadi salah satu yang paling diincar investor asing sejak 2021.

Di kawasan Asia Tenggara, pasar saham Indonesia menjadi satu-satunya yang mencatatkan beli bersih (net buy) dari investor asing senilai Rp37,97 triliun pada 2021. Realisasi itu kontras dengan aksi investor asing di bursa negara-negara tetangga yang malah mencatatkan jual bersih (net sell).

“Sektor keuangan menjadi yang paling banyak dibeli investor asing, yang mana kami lihat karena sektor ini dalam pemulihan,” tulis Hariyanto dalam riset yang dipublikasikan lewat Bloomberg, dikutip Senin (3/1/2022).

Di sisi lain, saham sektor konsumer nonsiklikal menjadi saham-saham yang paling tidak diminati oleh investor asing karena sektor ini biasanya tumbuh lebih lambat pada masa pemulihan ekonomi.

Mirae Asset Sekuritas pun menjagokan saham-saham perbankan, peritel, dan tambang batu bara untuk dicermati investor pada awal tahun ini seperti BBNI, BMRI, BBRI, BTPS, BJTM, MAPA, ADRO, dan ITMG

Hariyanto menjelaskan BBNI dipilih karena valuasinya masih rendah padahal pendapatan perseroan sudah bergeliat. Adapun, BBNI diperkirakan dapat membukukan pendapatan Rp15,4 triliun pada 2022, tumbuh 68,3 persen dari 2021, atau tumbuh seperti masa sebelum pandemi.

Sedangkan BMRI dinilai masih diuntungkan dengan posisinya sebagai bank dengan klien korporasi terbesar di Indonesia. Belum lagi, Bank Mandiri juga merupakan pemodal proyek infrastruktur dan korporasi pelat merah milik pemerintah. Dengan demikian, pemulihan proyek infrastruktur akan menguntungkan BMRI dengan perkiraan pertumbuhan pinjaman sebesar 11 persen pada 2022.

Nada positif juga terlihat dari BBRI yang membukukan kenaikan pendapatan dalam beberapa bulan terakhir. Pendapatan BRI terlihat paling tinggi pada akhir Oktober 2021 ditopang oleh pertumbuhan pinjaman khususnya dari segmen mikro.

Selain bank, Mirae Asset Sekuritas juga. menjagokan saham peritel PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA) yang diperkirakan bisa membukukan penjualan tinggi pada kuartal IV/2021. Adapun, MAPA dinilai mendapat berkah dari belanja masyarakat pada akhir tahun di tengah larangan perjalanan keluar kota.

Saham-saham emiten energi seperti ADRO dan ITMG juga direkomendasikan karena potensi pendapatan yang lebih tinggi di tengah-tengah penguatan harga komoditas batu bara. Adapun, harga batu bara yang tinggi akan tercermin lewat kenaikan harga rata-rata penjualan (average selling point/ASP) di emiten batu bara pada kuartal IV/2021.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper