Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bio Farma Jelaskan Sebab Harga Tes PCR Bisa Turun

Bio Farma telah menurunkan harga PCR kit /test tanpa PPN, dari Agustus 2020 sebesar Rp325.000, dan harga tahun Oktober 2021 Rp90.000.
Menteri BUMN Erick Thohir meninjau Biofarma di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (10/7/2021). /Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir meninjau Biofarma di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (10/7/2021). /Kementerian BUMN

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bio Farma (Persero) mengungkapkan harga reagen tes PCR dari harga yang ditetapkan pemerintah hanya berkontribusi 31-34 persen dari harga layanan PCR.

Direktur Utama Bio Farma Honesti M Basyir mengungkapkan dengan ramainya informasi mengenai harga tes PCR yang terlalu mahal, struktur harga merupakan komponen yang banyak dipertanyakan masyarakat.

"Struktur biaya terbesar dari komponen reagen utamanya, dimana kalau lihat proses biaya produksi dan bahan baku sebesar 55 persen. Struktur biaya ini akan sedikit berbeda tergantung lab dan model bisnis masing-masing," urainya dalam paparan di Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, Selasa (9/11/2021).

Adapun, biaya lainnya yakni biaya operasional berkontribusi 16 persen terhadap struktur harga, biaya distribusi 14 persen, royalti 5 persen, margin Biofarma 10 persen.

Reagen tes PCR hasil pengembangan Biofarma mBioCov-19 RT-PCR kit dengan harga terpublikasi dalam e-katalog sebesar Rp90.000 tanpa PPN. Harga e Katalog yang tengah diajukan Rp81.000 belum termasuk PPN.

Dengan beberapa upaya efisiensi Bio Farma telah menurunkan harga PCR kit /test tanpa PPN, dari Agustus 2020 sebesar Rp325.000, dan harga tahun Oktober 2021 Rp90.000.

Harga e-katalog yang masih tayang saat ini masih di harga Rp193.000 termasuk PPN yang tayang sejak Februari 2021, saat ini sedang dalam proses pengajuan harga baru menjadi Rp89.100 termasuk PPN.

"Tujuan kami mengurangi impor, dengan sendirinya turunkan harga komponen akan turunkan harga ke konsumen. Di awal pandemi harga sangat variasi, ada Rp3,5 juta, ada Rp2,5 juta bundling layanan ini, tak hanya PCR tapi ada photothorack," paparnya.

Lebih lanjut, dari 16 juta tes PCR yang dilakukan secara nasional, penggunaan reagen Biofarma berkontribusi 40,5 persen dari keseluruhannya.

Produk yang dibuat oleh reagen Bio Farma holding tersebut, berkontribusi terhadap 31 persen-34 persen dari harga layanan PCR yang ditetapkan masyarakat.

Komponen terbesar dalam layanan PCR yakni harga reagen utama yang sebesar 45 persen dengan rincian reagen mBioCov-19 25 persen, VTM 6 persen dan RNA 14 persen.

Sementara itu, kebutuhan penunjang berkontribusi 39 persen, dengan rincian BMHP 11 persen, APD 11 persen, Nakes 7 persen, operasional 9 persen.

Dengan demikian total biaya sebesar 84 persen dari harga tertinggi yang ditetapkan Kementerian Kesehatan di Jawa dan Bali sebesar Rp275.000. Sisanya, terdapat margin 9 persen sehingga harga layanan khususnya di jaringan Bio Farma sebesar 93 persen dari harga eceran tertinggi yang sudah ditentukan.

"Harga tes PCR di Indonesia paling murah, dibandingkan dengan Thailand, Malaysia, Singapura, di UEA itu juga jauh lebih mahal dari yang di sini. Dengan semakin banyak suplai dalam negeri bisa diturunkan ke level tertentu, kolaborasi pemilik mesin dan reagen bisa tekan harga ke level tertentu," katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper