Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhir September 2021, Ashmore AM (AMOR) Bukukan Kenaikan AUM 42,4 Persen

Total dana kelolaan Ashmore Asset Management Indonesia mengalami kenaikan sebesar 2,9 persen quarter on quarter (q/q) dan 42,4 persen secara year on year (yoy).
Direktur Ashmore PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR) Arief Cahyadi Wana di sela-sela seremoni pencatatan saham perdaana perseroan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (14/1/2020). - Bisnis/Hafiyyan
Direktur Ashmore PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR) Arief Cahyadi Wana di sela-sela seremoni pencatatan saham perdaana perseroan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (14/1/2020). - Bisnis/Hafiyyan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk. (AMOR) mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan atau asset under manangement (AUM) lebih dari 40 persen hingga akhir September. Pemulihan pasar modal Indonesia dari dampak pandemi virus corona menjadi sentimen positif utama.

Berdasarkan keterangan resmi perusahaan, Kamis (14/10/2021), total dana kelolaan Ashmore Asset Management Indonesia mengalami kenaikan sebesar 2,9 persen quarter on quarter (q/q) dan 42,4 persen secara year on year (yoy) mencapai Rp35,9 triliun atau US$2.51 miliar pada akhir September 2021. Jumlah tersebut melebihi pertumbuhan industri pada level 8,2 persen yoy.

Sementara itu, rata-rata dana kelolaan Ashmore untuk periode tiga bulan yang berakhir di September mengalami kenaikan sebesar 45,4 persen y0y dari Rp24,3 triliun ke Rp35,3triliun. Sepanjang triwulan tersebut, dana kelolaan mengalami kenaikan sebesar Rp1,0 triliun atau US$0,07 miliar.

Hal ini didorong oleh masuknya dana investasi sebesar Rp0,6 triliun atau US$0,04 miliar dan kinerja investasi yang positif sebesar Rp0,4 triliun (US$0,03 miliar). Aset kelas saham merupakan kontribusi terbesar terhadap dana kelolaan sepanjang triwulanan terutama dengan kinerja pasar saham yang didorong oleh perbaikan vaksinasi dan jumlah kasus Covid-19, naiknya cadangan devisa dan membaiknya data perdagangan.

Kinerja positif yang dibukukan oleh pasar modal Indonesia sepanjang bulan Juni sampai September disebabkan oleh menurunnya risiko secara keseluruhan, terutama di bulan September. Sepanjang triwulan tersebut, imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia mengalami penguatan sebesar 33 basis poin, sementara Rupiah mengalami penguatan sebesar 2,5 persen q/q.

Pasar saham mengalami kenaikan dengan IHSG membukukan kenaikan kinerja sebesar 3,4 persen q/q sementara saham berkapitalisasi besar yang direpresentasikan oleh indeks LQ45 mengalami kenaikan 4,0 persen q/q.

“Saham-saham kapitalisasi besar mulai menerima arus masuk dari penanam modal asing dengan akselerasi di vaksinasi dan relaksasi dari Pembatasan Kegiatan Masyarakat di berbagai daerah,” demikian kutipan resmi perusahaan.

Selain itu, kuatnya siklus pembelanjaan modal secara global telah mendorong harga komoditas untuk mengalami kenaikan, yang kemudian hasilnya memperbaiki indicator makro ekonomi Indonesia, volatilitas Rupiah dan risiko Investasi yang menurun sehingga memperkuat kinerja pasar saham dan obligasi.

Ronaldus Gandahusada, Presiden Direktur Ashmore Asset Management Indonesia menyebutkan, Indonesia khususnya telah memanfaatkan pembukaan kembali ekonomi pasca pembatasan Juli 2021, penurunan cepat dalam kasus aktif pandemi dan naiknya harga komoditas. Hal ini berimbas pada kenaikan dana kelolaan Ashmore pada triwulan ini.

“Kenaikan ini menggambarkan baiknya kinerja investasi dan arus masuk dari nasabah institusi,” jelas Ronaldus dikutip dari keterangan resminya.

Selain itu, Perseroan terus berada di posisi yang tepat untuk mendapatkan manfaat dari pertumbuhan industri manajemen aset Indonesia. Ronald percaya dengan membaiknya aktivitas ekonomi dan perbaikan produktifitas masyarakat, pasar modal dapat mengalami kenaikan harga aset.

“Walaupun terjadi kenaikan imbal hasil di pasar obligasi, Indonesia masih menawarkan valuasi yang menarik dibandingkan negara sejenisnya,” lanjutnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper