Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laju Saham INKP dan TKIM Tertekan, Ada Apa?

Berdasarkan analisis teknikal, baik saham INKP maupun TKIM tengah berada dalam tren bearish.
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia di Sidoarjo. Pabrik ini mulai beropersi pada 1978 dengan kapasitas tahunan 12,000 metrik ton./tjiwi.co.id
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia di Sidoarjo. Pabrik ini mulai beropersi pada 1978 dengan kapasitas tahunan 12,000 metrik ton./tjiwi.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM) kerap mengalami  pelemahan karena berada dalam posisi bearish. 

Teknikal Analis Henan Putihrai Sekuritas Mayang Anggita mengatakan TKIM masih bergerak bearish di dalam pola parallel channel. Menurutnya, RSI Positive Divergence mengindikasikan TKIM berpotensi reversal.

Selain itu, didukung volume perdagangan yang menguat sepekan terakhir. “Baiknya Buy on Break ketika TKIM mampu bergerak di atas Rp6.900 per saham, sehingga berpeluang untuk bergerak ke utara menuju MA50 di sekitar Rp7.450,” katanya kepada Bisnis baru-baru ini.

Mayang mengatakan bila target itu bisa ditembus maka destinasi selanjutnya adalah target pattern di seputaran Rp8.025 sampai dengan Rp8.200. Adapun pada perdagangan Jumat(28/8/2021), harga saham TKIM terparkir di Rp6.725 di bawah level support yang ditetapkan Mayang sebesar Rp6.750.

Sementara untuk INKP, Mayang menilai INKP juga bergerak bearish di dalam pola parallel channel.  Seiring adanya RSI Positive Divergence, INKP berpotensi untuk rebound.

Namun, dengan catatan INKP mampu bergerak di atas MA50 di level Rp7.250. “Level ini harus mampu dihadapi, dan terbuka jalan menuju Resistance psikologis Rp8.000,” jelasnya.

Mayang menambahkan bia INKP bisa menembus target maka destinasi selanjutnya adalah Rp9.100 hingga Rp9.175. Lalu, disusul target pattern di seputaran Rp1.0175 hingga Rp1.0275.

Sementara itu, Analis Panin Sekuritas William Hartanto juga sepakat dengan Mayang bila kedua perusahaan sedang dibayangi pelemahan.

“Pada saat ini belum ketahuan alasan investor menghindari kedua saham itu. Maka untuk rekomendasinya masih lihat dan tunggu bagi keduanya,” kata William.

William mengatakan level support untuk INKP adalah Rp6.500 dengan resistance Rp7.300. Sementara batas bawah bagi TKIM adalah Rp6.500 dengan resistance Rp7.500.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper