Bisnis.com, JAKARTA - Aksi pembelian kembali atau buyback saham dapat menguntungkan bagi para investor dilihat dari sisi porsi dividen yang akan didapatkan.
Direktur Panin Asset Management Rudiyanto menjelaskan dengan melakukan buyback saham, lembar saham yang diperdagangkan di bursa akan berkurang sehingga earning per share (EPS) meningkat.
“Jika perusahaan ada kebijakan pembagian dividen, ikut meningkat juga karena porsi saham yang dibeli perusahaan tidak mendapat dividen,” jelas Rudiyanto kepada Bisnis, Selasa (20/7/2021).
Dia menuturkan, biasanya para emiten melakukan pembelian kembali saham sewaktu harga saham sudah turun dalam. Dalam jangka panjang, lanjut Rudiyanto, ketika harga saham naik dan emiten kembali menjual saham yang sudah di-buyback dan berkesempatan mendapat keuntungan (gain). Rudiyanto menilai keputusan buyback saham sudah dipastikan sebagai hasil pertimbangan yang matang bagi setiap perusahaan tercatat.
Sementara itu, setidaknya terdapat dua perusahaan yang akan melakukan pembelian kembali atau buyback saham dengan modal lebih dari Rp400 miliar.
Emiten holding multi-sektor PT Multipolar Tbk. telah mendapatkan restu pemegang saham untuk melakukan aksi buyback saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 19 Juli 2021.
Baca Juga
Adapun, buyback saham tetap dilakukan oleh emiten dengan kode saham MLPL tersebut kendati harga sudah naik banyak sejak awal tahun (year-to-date/ytd).
Saham MLPL tertekan 2,96 persen menjadi Rp655 pada Senin (19/7/2021). Sejak awal tahun, MLPL melesat 822,54 persen dengan kapitalisasi pasar Rp9,59 triliun.
Direktur PT Multipolar Tbk. Agus Arismunandar mengatakan aksi buyback ini dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan walaupun harga sudah meroket.
“Memang harga saham perseroan saat ini dibandingkan beberapa bulan lalu mengalami kenaikan signifikan. Cuma, kami ingin ada satu mekanisme di mana kami bisa menciptakan kestabilan harga saham perseroan,” kata Agus dalam Paparan Publik Tahunan secara daring, Senin (19/7/2021).
Lebih lanjut, Agus mengatakan buyback ini dilakukan juga mengingat prospek bisnis perseroan di masa pemulihan ekonomi pascapandemi. Dengan segala program pemerintah seperti vaksinasi dan pembatasan sosial diharapkan bakal mengerek laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Apabila pemulihan ekonomi terjadi, salah satu sektor investasi MLPL di bidang peritel dipercaya bakal bergairah lagi.
Secara terperinci, MLPL berencana akan melakukan buyback sebanyak-banyaknya Rp284,43 miliar yaitu tidak melebihi 10 persen nilai nominal modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
MLPL menyediakan dana maksimal Rp425 miliar untuk aksi buyback ini yang sudah termasuk biaya emisi. Harga maksimal buyback dibatasi sebesar Rp720 per saham dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku.
Emiten selanjutnya, yakni produsen roti PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) juga berencana melakukan pembelian kembali saham maksimum Rp480 miliar.
Dalam keterangannya, Direksi Nipppon Indosari menyebutkan perusahaan akan melakukan pembelian kembali saham pada 21 Juli 2021 hingga 20 Oktober 2021. Perkiraaan nilai nominal saham yang akan dibeli kembali maksimum Rp480 miliar.
"Jumlah maksimum saham yang dibeli kembali sebanyak 300 juta saham. Perseroan menggunakan dana internal," paparnya, Senin (19/7/2021).
Perseroan membatasi harga pembelian kembali saham maksimum Rp1.600 per saham. Pelaksanaan pembelian kembali tidak berdampak terhadap pendapatan, sehingga tidak memengaruhi performa laba ROTI.