Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Kuponnya Rendah, Ini Alasan SR010 Tetap Diminati

Meski kupon yang ditawarkannya hanya 5,10 persen (with floor), penawaran masuk untuk seri tersebut telah mencapai Rp7,50 triliun atau 100 persen dari kuota yang disediakan pemerintah.
SBR010
SBR010

Bisnis.com, JAKARTA — Surat berharga negara (SBN) ritel jenis savings bond ritel seri SBR010 terjual hingga Rp7,5 triliun. Sejumlah faktor membuat seri ini tetap diminati meski kupon yang ditawarkan rendah.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) telah menutup penjualan SBN ritel jenis savings bond ritel seri SBR010 pada Selasa (13/7/2021), dua hari lebih cepat dari batas akhir masa penawaran yang dijadwalkan hingga Kamis (15/7/2021).

Penutupan dilakukan karena penawaran masuk untuk seri tersebut telah mencapai Rp7,50 triliun atau 100 persen dari kuota yang disediakan pemerintah. Adapun besaran kuota ini telah ditambah dari kuota awal yang sebesar Rp5 triliun.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengungkapkan sejumlah alasan mengapa seri SBR010 laris manis diborong investor, meski kupon yang ditawarkannya rendah yakni hanya 5,10 persen (with floor).

“Walaupun dari sisi kupon trennya terus turun dibanding seri SBN ritel sebelumnya, besaran kupon SBR010 masih bersaing dengan deposito karena suku bunga perbankan juga rendah,” ujar Ramdhan kepada Bisnis, Rabu (14/7/2021)

Untuk itu, Ramdhan menyebut SBR010 menjadi menarik bagi investor terutama para deposan jangka panjang, karena seri ini merupakan seri yang tak dapat diperdagangkan alias nontradable.

Pun, para deposan ini akan diuntungkan karena pajak SBN hanya 15 persen, lebih rendah dari deposito yang sebesar 20 persen. Alhasil, dia menilai terjadi pergeseran dari deposan menjadi investor SBN ritel.

Di sisi lain, seri SBN ritel juga dinilai menjadi favorit para investor muda terutama kaum menengah karena nominal pembeliannya rendah yakni mulai Rp1 juta dan mudah diakses karena penjualannya dilakukan secara daring.

Apalagi, tambah Ramdhan, kondisi pandemi ini membuat dana yang mereka miliki menganggur sehingga investasi menjadi pilihan, literasi soal instrumen investasi yang semakin tinggi juga membuat nama SBN ritel makin diminati.

“Ini ibaratnya jadi instrumen pembelajaran buat milenial ya. Belinya gampang, mantaunya gampang. Mereka memang masuk nggak banyak secara jumlah, tapi ini menunjukkan bahwa SBN ritel banyakd ipilih untuk diversifikasi portofolio,” tuturnya. 

Sebelumnya, Direktur Surat Utang Negara DJPPR Deni Ridwan mengungkapkan pemerintah menutup penjualan SBR010 pada Selasa (13/7/2021), lebih cepat dua hari dari jadwal yang semula yakni Kamis (15/7/2021).

“Hal ini dikarenakan target yang Pemerintah tetapkan sudah terpenuhi,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (14/7/2021).

Dia mengatakan, SBR010 habis diborong investor sebelum masa penawaran berakhir meski pemerintah telah melakukan upsize atau penambahan kuota atas target awal penerbitan SBR010 yang sebesar Rp5 triliun menjadi Rp7,5 triliun.

“Karena animo masyarakat yang cukup besar, setelah mempertimbangkan berbagai faktor termasuk kebutuhan penerbitan dan strategi pengelolaan portofolio SBN, maka kuota maksimum yang disetting pada sistem e-SBN kami naikkan lagi menjadi Rp7,5 triliun. Dari kuota baru tersebut ternyata juga dapat terpenuhi sebelum hari terakhir masa penawaran SBR010,” jelas Deni.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper