Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan batu bara, PT Adaro Energy Tbk., memperkirakan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Batang akan beroperasi pada awal 2022.
Chief Financial Officer Adaro Energy Lie Luckman mengatakan bahwa akan terus mengejar penyelesaian proyek PLTU Batang. Hingga saat ini, progres konstruksi PLTU Batang telah mencapai lebih dari 94 persen.
“Progresnya akan kami kejar terus. Harapan kami akan bisa operasional di akhir 2021, atau awal 2022,” ujar Lie Luckman kepada media, Senin (19/4/2021).
Untuk diketahui, PLTU itu nantinya akan berkapasitas 2 x 1.000 MW dan akan dikelola oleh PT Bhimasena Power Indonesia (BPI).
PT BPI merupakan perusahaan konsorsium dari Electric Power Development Co., Ltd. (J-Power) dengan komposisi saham 34 persen, PT Adaro Power 34 persen, dan Itochu Corporation (Itochu) sebesar 32 persen.
Emiten berkode saham ADRO itu nantinya akan menyuplai batu bara sekitar 5 juta hingga 7 juta ton per tahun untuk PLTU Batang.
Baca Juga
ADRO telah memiliki dua PLTU lainnya yaitu PT Makmur Sejahtera Wisesa (MSW) dengan kapasitas 2 x 30MW yang telah beroperasi sejak 2013 dan PLTU Tanjung Power Indonesia (TPI) dengan kapasitas 2 x 100MW yang telah sukses memulai operasi komersial sejak akhir 2019.
.jpeg?w=348&h=261)
