Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Ramadan, Widodo Makmur (WMUU) Proyeksikan Permintaan Naik 40 Persen

Perseroan telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi lonjakan permintaan ini.
Salah satu proses mengolah daging di pabrik PT Widodo Makmur Unggas/Istimewa
Salah satu proses mengolah daging di pabrik PT Widodo Makmur Unggas/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perunggasan PT Widodo Makmur Unggas Tbk. (WMUU) memperkirakan permintaan produksi protein hewani akan meningkat jelang Ramadan dan Lebaran tahun ini.

Direktur Utama WMUU Ali Mas'adi mengatakan permintaan protein dari unggas akan melonjak hingga 40 persen dan perlu persiapan sejak sebulan sebelum memasuki masa Ramadan.

"Kami sudah mulai menyiapkan stok dari sekarang. Untuk dapat mengantisipasi permintaan daging ayam menjelang bulan puasa, WMUU akan meningkatkan kapasitas produksi sebesar dari yang sebelumnya 2 shift menjadi 3 shift," jelas Ali kepada Bisnis, Selasa (16/3/2021).

Dengan demikian, total pasokan ayam yang dapat dihasilkan oleh rumah potong ayam (RPA) akan meningkat setiap harinya. Ali menyebut bisa mendapatkan lebih dari 13.500 ekor per jam, ketika hanya 2 shift kapasitasnya hanya mencapai 12.000 ekor ayam per jam.

Strategi lain yang dilakukan adalah meningkatkan turnover inventory di titik-titik penyimpanan stok yang sudah ada. Kemudian, perseroan juga memastikan bisa menjangkau dan memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan sebaik-baiknya.

"Walaupun pandemi, Ramadan adalah salah satu momen yang paling dinanti dan dipersiapkan oleh masyarakat muslim di Indonesia. Tahun ini lebih menjanjikan, sudah mulai kembali lagi pelanggan yang perusahaan, kalau tahun lalu benar-benar terpukul dengan berat," urainya.

Ali juga optimistis permintaan pada 2021 ini akan lebih baik dibandingkan dengan 2020. Salah satu kuncinya, horeca dan industri makanan sudah bisa beroperasi walau dengan pembatasan.

Selain itu, industri rumah tangga juga sudah lebih baik, masyarakat juga sudah dapat vaksin, sehingga secara psikologis sudah lebih tenang.

"Pasarnya kami ke rumah tangga lewat saluran yang dimiliki WMUU dan perusahaan induk Widodo Makmur Perkasa. Kami juga masuk ke supermarket, secara kontribusi 60 persen pasar kami ke rumah tangga dan 40 persen BtoB," urainya.

Emiten bersandi WMUU ini menurunkan rencana belanja modal atau capital expenditure (capex) dari Rp1,9 triliun menjadi Rp1,5 triliun. Namun, jumlah tersebut tidak akan mengurangi target penjualan yang naik 436 persen dan laba bersih 259 persen dari 2019.

Ali menjelaskan rencana belanja modal yang diturunkan tidak akan mengurangi rencana pendapatan pada 2021. Pasalnya, belanja modal yang dikurangi tidak berpengaruh langsung terhadap peningkatan pendapatan perusahaan.

"Rencana awal belanja modal di Rp1,9 triliun direvisi jadi Rp1,5 triliun, tapi itu tidak akan mengurangi rencana revenue pada 2021 di posisi Rp4,3 triliun," ujarnya.

Pendapatan perseroan terangnya, mayoritas berasal dari lini bisnis slaughter house atau rumah potong ayam dan masih sesuai rencana perusahaan mendapatkan kapasitas produksi 7,7 juta potong ayam.

Dia menjelaskan belanja modal yang direvisi yakni untuk meningkatkan penggemukan ayam broiler atau commercial broiler yang kapasitas awalnya ingin dinaikkan menjadi 7,7 juta potong ayam direvisi menjadi 6,6 juta.

"Kapasitas ini direvisi, tinggal kebutuhan sisa 1,1 juta stok didukung dari live bird ke slaughterhouse bisa diambil dari free market di luar milik perseroan," ungkapnya.

WMUU memiliki fasilitas dari pembibitan ayam, komersil, hingga pemotongan ayam yang sudah bersertifikat internasional dan dapat memenuhi kebutuhan ekspor.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper