Bisnis.com, JAKARTA - Berita mengenai Ceruk Cuan Kerbau Logam menjadi sorotan utama harian Bisnis Indonesia edisi kamis (11/2/2021).
Berikut beberapa rincian isu-isu terkini seputar perekonomian Indonesia:
1.Ceruk Cuan Kerbau Logam
Pakar Feng Shui Suhu Yo mengatakan harapan positif Tahun Baru Imlek 2572 kali ini. Tahun Kerbau Logam ini diyakini akan turut memengaruhi dinamika bisnis dan saham kalangan emiten. Namun, untuk sejumlah bidang diprediksi kurang cuan karena cukup berat bagi para pelaku bisnis melaluinya
2. Jalur Pabrik Setrum Batu Bara Makin Terjal
Industri batu bara pada sektor ketenagalistrikan, mendapat tekanan berat dari faktor eksternal. Hal tersebut karena permasalahan lingkungan. Pada aspek pendanaan, beberapa bank dan bank pembangunan telah menyatakan keengganannya dalam proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Begitu juga dengan perusahaan asuransi yang tak mau menanggung risiko proyek berbau batu bara.
3. Pemerintah Percepat Beleid Keselamatan Kerja
Kementerian ESDM akan mempercepat penyusunan rancangan peraturan menteri terkait dengan keselamatan kerja dan perlindungan lapangan panas bumi, menyusul insiden paparan gas H2S yang menyebabkan jatuhnya lima korban jiwa di sekitar wilayah operasi PLTP Sorik Marapi.
4. Pebisnis Masih Pesimistis
Pelaku industri minuman beralkohol tahun ini pesimistis dapat mencetak pertumbuhan signifikan. Pelarangan melakukan perjalanan untuk turis asing di berbagai negara masih terjadi saat ini. Alhasil, tahun ini hampir tidak akan ada pendorong kinerja minuman alkohol yang bisa diharapkan.
Baca Juga
5. Produk Ekspor Kaltim Dipacu
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terus memacu produk ekspor sektor usaha mikro kecil dan menengah walaupun pandemi belum berakhir. Tarif kargo kontainer yang meningkat jadi masalah bagi perusahaan skala kecil. Meskipun dilanda pandemi Covid-19, sejumlah produk UMKM bisa dikapalkan ke sejumlah negara tahun lalu. Tercatat perdagangan ekspor UMKM sepanjang 2020 dari Kaltim mencapai Rp428,2 miliar.
6. Indeks Diprediksi Menguat Terbatas
Jelang libur tahun baru Imlek, perdagangan di lantai bursa diprediksi terbatas dengan potensi penguatan lebih lanjut indeks harga saham gabungan (IHSG). IHSG diprediksi menguat dengan resistance 6.243 dan 6.222, sedangkan support pada 6.174 dan 6.147