Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Bumi Serpong Damai Tbk. tergelincir setelah manajemen perseroan mengumumkan target pendapatan prapenjualan atau marketing sales yang lebih rendah tahun ini.
Berdasarkan data Bloomberg, saham dengan ticker BSDE itu turun 1,63 persen menjadi Rp1.205 per saham pada akhir sesi I Selasa (9/2/2021).
Penurunan itu kontras dengan kenaikan IHSG sebesar 0,25 persen ke level 6.224,08.
Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya mengatakan target marketing sales emiten Grup Sinarmas itu sebesar Rp7 triliun pada tahun ini.
Walaupun lebih rendah dari target pada 2020 senilai Rp7,2 triliun, target itu naik sekitar 8 persen dari realisasi prapenjualan tahun lalu yang senilai Rp6,5 triliun.
BSDE optimistis prospek industri properti baik di residensial maupun komersial bakal terus bertumbuh tahun ini meski terbatas dibandingkan masa prapandemi.
Hermawan menyampaikan target prapenjualan 2021 akan ditopang oleh tiga segmen utama perseroan yaitu residensial, komersial, dan lain-lain.
Untuk segmen residensial akan menjadi kontributor utama prapenjualan 2020 dengan target Rp4,4 triliun.
Produk andalan BSDE untuk segmen ini a.l. BSD City, Nava Park, Kota Wisata, Grand Wisata, Taman Permata Buana, Taman Banjar Wijaya, Legenda Wisata, Grand City Balikpapan dan The Zora.
Selanjutnya segmen komersial membawa target prapenjualan senilai Rp1,6 triliun dengan produk seperti rumah toko, kavling dan apartemen utamanya yang berada di BSD City.
“Untuk menopang target pra-penjualan kami akan terus mengembangkan kawasan-kawasan properti yang kami miliki, baik hunian, komersial maupun penjualan di luar itu.” pungkas Hermawan.