Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Holding BUMN, PTPN III dan RNI Tidak Efektif Berdasarkan Pantauan BPK

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) alias PTPN III dan PT Rajawali Nusantara (Persero) atau RNI kinerjanya kurang memuaskan usai melakukan penggabungan. Hal tersebut disampaikan langsung oleh BPK.
Rajawali Nusantara Indonesia./JIBI
Rajawali Nusantara Indonesia./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memantau kinerja dua badan usaha milik negara (BUMN) yang melakukan penggabungan atau holding.

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) alias PTPN III dan PT Rajawali Nusantara (Persero) atau RNI kinerjanya kurang memuaskan usai melakukan penggabungan.

Plt Auditor Utama Keuangan Negara VII BPK Didik Julianto mengatakan bahwa ada beberapa temuan tekait kinerja PTPN III. Pertama, kinerja BUMN perkebunan ini belum efektif.

Kedua, dalam produksi produksi gula juga belum efektif. Selanjutnya, kinerja pabril kelapa sawit dan pabrik karet belum sesuai norma PTPN III dan komitmen bersama PTPN Grup.

Keempat, kinerja PTPN Grup belum mengalami peningkatan. Lalu, perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring pinjaman talangan serta terusan PTPN III ke anak usaha belum memadai.

Keenam, restrukturasi utang yang tidak keberlanjutan belum dilakukan kajian risiko secara memadai. Terakhir, kinerja keuangan PTPN Grup belum mengalami perbaikan.

"BPK menyimpulkan bahwa PTPN III (Persero) holding tidak efektif dalam meningkatkan kinerja operasional dan keuangan PTPN Grup tahun 2015 sampai 2019 pada semester I," katanya melalui konferensi virtual, Selasa (29/12/2020).

PT RNI juga sama. Didik menjelaskan bahwa unit program kemitraan dan bina lingkungan PT RNI belum optimal dalam melakukan monitoring dan evaluasi dana kemitraan PT Pertamina (Persero) dan PT Antam (Persero) Tbk.

Divisi pengendalian usaha nonagri perusahaan gabungan juga belum melakukan hal yang sama untuk piutang dan persediaan pada anak usaha.

Fungsi pengendalian RNI atas pembayaran uang muka calon lahan pengganti Pabrik Gula Jatitujuh dinilai belum memadai. Ini juga dalam pengendalian dalam pemberian pinjaman ke anak usaha.

Selanjutnya, fungsi pengendalian terhadap investasi dan mesin karung plastik PT Rajawali Citramas belum memadai. Terakhir, RNI gabungan belum melaksanaan pengamanan aset secara optimal.

"Dengan mempertimbangkan upaya, capaian keberhasilan, dan kelemahan-kelemahan yang terjadi, BPK menyimpulkan PT RNI Holding kurang efektif dalam melaksanakan fungsi pengendalian pengelolaan keuangan dan aset tahun buku 2017, 2018, dan 2019 semester I," jelasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper