Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Obligasi Moncer, Real Yield Obligasi Indonesia Masih Menarik

Tingginya likuiditas di sistem finansial meningkatkan permintaan untuk obligasi, karena perbankan yang mengalami kelebihan likuiditas dapat memarkir dananya di obligasi.
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis/Abdullah Azzam
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Pasar obligasi mencatat kinerja yang moncer pada tahun ini dimotori oleh beberapa sentimen termasuk real yield obligasi Indonesia yang masih menarik hingga tahun depan. 

Mengacu pada indeks obligasi Bloomberg Indonesia Local Sovereign Index (BINDO), pasar obligasi berada di posisi 294,19, menguat 14,32 persen secara year to date.

Indeks pernah menyentuh level terendahnya pada 24 Maret 2020 pada level 246,21, dan level tertingginya yakni 18 Desember 2020 pada level 294,78.

Dalam kondisi ketidakpastian ekonomi, kelas aset obligasi memang menjadi salah satu pilihan bagi investor untuk mengurangi tingkat risiko portofolio.

Director and Chief Investment Officer Fixed Income PT Manulife Asset Manajemen Indonesia (MAMI) Ezra Nazula mengatakan secara umum kinerja pasar obligasi didukung oleh tren penurunan suku bunga secara global termasuk di Indonesia.

“Kondisi ini menjadi iklim yang suportif bagi pasar obligasi, terutama bagi investor yang mencari yield lebih menarik di tengah tren penurunan suku bunga,” ungkapnya dikutip dari rilis pers, Senin (21/12/2020).

Tingginya likuiditas di sistem finansial meningkatkan permintaan untuk obligasi, karena perbankan yang mengalami kelebihan likuiditas dapat memarkir dananya di obligasi.

Sementara itu, peranan otoritas dan regulator dalam menerapkan kebijakan yang tepat dan kredibel sangat penting untuk menjaga keyakinan pasar di tengah kondisi pasar yang volatil.

“Secara umum pemerintah dan Bank Indonesia berhasil melakukan hal tersebut, terlihat dari permintaan investor domestik yang kuat dan investor asing yang mulai kembali masuk ke pasar obligasi Indonesia,” sambungnya.

MAMI melihat 2021 sebagai tahun pemulihan ekonomi. Obligasi Indonesia masih menawarkan tingkat real yield yang menarik di antara negara berkembang lain.

Sebagai gambaran, real yield obligasi 10-tahun Indonesia saat ini di kisaran 4,6 persen, sementara Filipina -0,5 persen dan India -1,7 persen, yang menjadikan daya tarik tinggi bagi obligasi Indonesia.

“Dengan dinamika global dan domestik tersebut kami memproyeksikan imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun dapat berpotensi turun ke level 5,5 – 6 persen di 2021, sehingga masih memberikan potensi upside bagi investasi di pasar obligasi,” sambungnya.

MAMI sendiri memiliki filosofi pengelolaan portofolio secara aktif yang dilakukan berdasarkan riset fundamental. Filosofi ini memberi fleksibilitas untuk menyesuaikan posisi portofolio dengan kondisi pasar terkini sehingga mendapatkan risk-return tradeoff yang optimal.

“Kami juga memanfaatkan jaringan global Manulife Investment Management untuk mendapat pandangan dari analis lokal terkait kondisi pasar dan sentimen investor global yang dapat mempengaruhi risk appetite pasar obligasi Indonesia,” katanya.

Untuk saat ini, MAMI masih memandang positif potensi pasar obligasi, didukung oleh beberapa faktor seperti tingkat imbal hasil riil obligasi Indonesia yang masih menarik, potensi arus dana asing yang kembali ke negara berkembang termasuk Indonesia, tingkat suku bunga yang tetap akomodatif, dan likuiditas di pasar finansial yang tinggi dapat memberi support untuk pasar obligasi. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper