Bisnis.com, JAKARTA – Emiten semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. membukukan penurunan laba bersih yang mulai terbatas pada akhir kuartal III/2020.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2020, emiten berkode saham INTP tersebut melaporkan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp1,11 triliun atau turun 5,02 persen secara tahunan dari posisi sebelumnya Rp1,17 triliun.
Penurunan itu terbilang membaik dibandingkan koreksi laba pada paruh pertama tahun ini yang sebesar 26,56 persen.
Namun, dari sisi top line, pendapatan INTP masih tertekan akibat penurunan penjualan pada masa pandemi. Tercatat pendapatan INTP melemah 10,56 persen menjadi Rp10,14 triliun dari Rp11,34 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Pelemahan pendapatan INTP ini sedikit lebih baik dibandingkan realisasi pada semester I/2020 yang turun 11,56 persen.
Melihat pendapatan per segmen usaha, penjualan semen masih menjadi tulang punggung INTP diikuti penjualan beton siap pakai.
Baca Juga
Penjualan semen perseroan secara total senilai Rp9,65 triliun berkontribusi sebesar 95,07 persen terhadap total pendapatan.
Penjualan beton siap pakai senilai Rp739,61 miliar berkontribusi sebesar 7,38 persen dan tambang agregat sebesar Rp10,06 miliar berkontribusi 0,09 persen.
Secara geografis, penjualan INTP masih dominan di pasar domestik khususnya di Pulau Jawa senilai Rp7,68 triliun dan luar jawa Rp2,38 triliun.
Sedangkan penjualan ekspor tercatat baru Rp82,94 miliar, turun 23,13 persen secara tahunan.
