Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Hary Tanoe hingga AISA Tambah Modal Lewat Emisi Saham Baru

Sederet emiten telah menyampaikan rencana penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue dan penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement pada periode berjalan kuartal IV/2020.
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (14/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (14/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Rencana penggalangan dana melalui penerbitan saham baru baik melalui rights issue maupun private placement tetap ramai menjelang akhir tahun 2020.

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, sederet emiten telah menyampaikan rencana penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue dan penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement pada periode berjalan kuartal IV/2020.

PT Perdana Bangun Pusaka Tbk. (KONI) melaporkan penerbitan saham baru lewat skema private placement pada 1 Oktober 2020. Perseroan mengeksekusi PMTHMETD tahap ketiga sebanyak 22,21 juta saham dengan harga nominal Rp250 dan harga penerbitan Rp500.

Dengan demikian, jumlah saham beredar KONI bertambah dari 196 juta lembar menjadi 218,21 juta lembar. Eksekusi private placement merupakan sebagian dari seluruh saham yang akan diterbitkan sebanyak-banyaknya 240 juta lembar.

KONI kembali mengeksekusi rencana private placement pada 22 Oktober 2020. Pelaksanaan PMTHMETD tahap keempat sebanyak 22,40 juta lembar sehingga jumlah saham beredar bertambah menjadi 240,61 juta.

Selanjutnya,  PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. (BEKS) telah mengantongi restu dari rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 2 Oktober 2020 untuk menggelar reverse stock atau penggabungan nilai nominal saham. Selanjutnya, BEKS juga akan menggelar penerbitan saham baru dengan mekanisme rights issue. 

Selain BEKS, PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) juga akan melakukan rights issue dengan perolehan dana sebanyak-banyaknya Rp499,67 miliar. Periode perdagangan HMETD berlangsung pada 2 November 2020—6 November 2020.

Emiten sektor keuangan lainnya yang juga melaksanakan penerbitan saham baru yakni PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. (BPFI). Perseroan akan mengemisi sebanyak-banyaknya 944,81 juta lembar saham baru.

Penerbitan saham baru juga ditempuh oleh emiten-emiten milik taipan Hary Tanoesoedibjo. PT MNC Studios International Tbk. (MSIN) misalnya, akan menggelar pemecahan nilai nominal saham atau stock split serta private placement. 

MSIN telah mengumumkan pemanggilan RUPSLB yang akan dilaksanakan pada 13 November 2020. Perseroan akan meminta restu pemecahan nilai nominal saham dari sebelumnya Rp100 menjadi Rp50 per saham.

Selanjutnya, MSIN meminta persetujuan penambahan modal perseroan sebanyak-banyaknya sebesar 3 persen dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Aksi korporasi itu merupakan kelanjutan dari PMTHMETD sebelumnya.

Penerbitan saham baru juga dilakukan oleh induk MSIN, PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN). Pada 13 Oktober 2020, MNCN menerbitkan sebanyak 173,68 saham baru lewat private placement dengan harga pelaksanaan Rp855 yang diambil oleh Value Partners Greater China High Yield Income Fund.

Adapun, MNCN akan menggunakan dana hasil private placement untuk memperkuat struktur permodalan perseroan.

Di lain pihak, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (AISA) akan melaksanakan sebagian private placement sebanyak 2,38 miliar saham Seri B masing-masing bernilai nominal Rp200.

Pengambilan bagian saham atas pelaksanaan PMTHMETD akan dilakukan oleh anak usaha PT FKS Food And Ingredients, PT Pangan Sejahtera Investama (Pasti). Entitas yang juga tercatat sebagai pemegang saham AISA itu akan menyerap saham baru yang diterbitkan perseroan dengan harga pelaksanaan Rp210 atau total senilai Rp499,99 miliar.

Rencananya, penerbitan saham baru dan penyetoran atas saham baru akan dilakukan pada 6 November 2020. Pencatatan saham baru hasil private placement akan dilakukan pada 9 November 2020.

Penggalangan dana lewat private placement juga akan dilakukan oleh PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA). ESSA itu akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,43 miliar saham dengan nilai nominal Rp10 per saham atau setara dengan 10 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Untuk aksi korporasi itu, perseroan akan meminta restu RUPSLB pada 25 November 2020. Eksekusi private placement rencananya dilakukan pada 4 Desember 2020.

PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) kembali mengumumkan rencana private placement perseroan. Emiten rumah sakit itu akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 208,11 saham baru.

Dengan asumsi seluruh saham diterbitkan, makan pemegang saham akan terkena dilusi kepemilikan sebanyak-banyaknya 6,54 persen. Untuk itu, perseroan akan meminta restu RUPSLB pada 10 November 2020.

PT Mitra Investindo Tbk. (MITI) juga akan menggelar rights issue sebanyak-banyaknya 2,86 miliar lembar saham. Aksi itu akan menjadi jalan pengalihan kepemilikan dari Interra Resources Limited (IRL) kepada PT Prime Asia Capital (PAC).

PAC akan melaksanakan rights issue yang diterimanya dengan penyetoran dalam bentuk selain uang yakni berupa penyerahan atau inbreng 64,87 juta saham PT Wasesa Line. 

MITI dan PAC telah meneken perjanjian bersyarat jual beli piutang pada 26 Agustus 2020. Keduanya telah saling bersepakat bahwa perseroan akan membeli tagihan milik PAC kepada WL senilai Rp15 miliar dengan dana yang diperoleh dari pelaksanaan PMHMETD.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper