Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Omnibus Law Bawa Yield Obligasi Indonesia Semakin Atraktif, Kok Bisa?

Dalam seminggu terakhir, level yield obligasi Indonesia telah menguat sebanyak 15,7 basis poin sehingga membuat yield kembali ke level sebelum pandemi virus corona.
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis/Abdullah Azzam
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Sentimen omnibus law berpotensi memperkuat tingkat imbal hasil (yield) obligasi Indonesia di sisa tahun 2020.

Data dari laman World Government Bonds pada Jumat (23/10/2020) menyatakan, tingkat imbal hasil (yield) obligasi Indonesia dengan tenor 10 tahun berada di posisi 6,706 persen. Dalam seminggu terakhir, level yield obligasi Indonesia telah menguat sebanyak 15,7 basis poin.

Catatan tersebut berarti tingkat imbal hasil obligasi negara telah kembali ke level sebelum pandemi virus corona terjadi di Indonesia. Pada April lalu, yield surat utang Indonesia sempat menyentuh level 8,2 persen.

Terkait hal tersebut, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan, pergerakan positif yield obligasi Indonesia ditopang oleh pengesahan UU Cipta Kerja atau omnibus law.

 Lolosnya peraturan tersebut dinilai memberi kepercayaan diri terhadap investor asing  seiring dengan beragam kemudahan yang ditawarkan dalam berinvestasi.

Di sisi lain, pasar obligasi Indonesia juga terbilang cukup baik ditengah pandemi. Hal ini seiring dengan kondisi fundamental ekonomi negara yang lebih terjaga dibandingkan negara lain serta rekam jejak pemerintah dalam penerbitan surat utang.

Menurutnya, para investor asing sebenarnya sudah cukup nyaman di pasar obligasi Indonesia. Hal tersebut terlihat dari tren positif hasil lelang surat utang negara (SUN) dalam beberapa pekan belakangan yang menunjukkan kenaikan angka penawaran.

“Keluarnya investor asing lebih disebabkan oleh gejolak pasar,” katanya saat dihubungi Bisnis, Jumat (23/10/2020).

Ramdhan melanjutkan, sentimen omnibus law ini juga berpeluang menjadi katalis positif untuk pasar surat utang Indonesia. Dengan beragam perampingan kebijakan dalam berinvestasi, investor akan semakin mudah masuk untuk menaruh uangnya, terutama di pasar surat berharga negara (SBN).

Kembali masuknya investor asing ke Indonesia, lanjut Ramdhan, akan berimbas pada kelanjutan tren penguatan yield obligasi. Menurutnya, tingkat imbal hasil obligasi Indonesia berpotensi menyentuh kisaran 6,5 persen.

“Apabila jumlah investor asing yang masuk lebih banyak setelah omnibus law, yield obligasi bahkan bisa menyentuh 6,4 persen,” katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper