Bisnis.com, JAKARTA – Emiten farmasi PT Phapros Tbk. (PEHA) menyatakan akan terus menggenjot penjualan produk yang berhubungan dengan pandemi Covid-19 sebagai langkah antisipasi melambatnya perbaikan ekonomi menyusul data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang masih dalam zona pesimis.
Sekretaris Perusahaan Phapros Zahmilla Akbar mengatakan perseroan berharap dapat memacu kinerja produk promotif, preventif, dan kuratif milik perseroan yang sejalan dengan penanggulangan penyebaran Covid-19.
“Kami memiliki beberapa produk yang in-line dengan pandemi ini misal multivitamin kombinasi vitamin C dan E (Becefort), methylprednisolone dan dexamethasone,” ungkap Zahmila kepada Bisnis, Senin (7/10/2020).
Entitas anak dari PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) tersebut pun tak menampik bahwa produk perseroan yang paling terdampak adalah Antimo mengingat di kala pandemi seperti ini banyak orang yang menunda melakukan perjalanan jauh.
“Selain produk antimo yang terdampak juga adalah produk etikal atau resep yang branded di mana saat ini jumlah kunjungan pasien non Covid-19 ke rumah sakit juga cukup menurun,” lanjutnya.
Terkait kapasitas produksi, perseroan menyatakan akan memfokuskan produksi pada portofolio produk yang sesuai dengan kondisi pandemi agar bisa mendukung kesehatan dan kebutuhan nasional saat ini.
Baca Juga
Sebagai informasi, Bank Indonesia melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bahkan mengalami penurunan dari 86,9 pada Agustus 2020 menjadi 83,4 per September 2020.
Perbaikan keyakinan konsumen yang tertahan pada September 2020 disebabkan oleh penurunan ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi pada 6 bulan mendatang.
Tercatat, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) menurun dari 118,2 pada Agustus 2020 menjadi 112,6 pada September 2020.
Alhasil, Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat ini berada dalam level pesimis dan terpantau menurun dari 55,6 pada Agustus 2020 menjadi sebesar 54,1 pada September 2020.