Bisnis.com, JAKARTA - Emiten minyak dan gas, PT Elnusa Tbk., akan menerbitkan sukuk ijarah untuk digunakan sebagai kebutuhan ekspansi perseroan.
Dalam prospektus perseroan yang dikutip Kamis (6/8/2020), Elnusa akan menerbitkan dan menawarkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2020 dengan sisa imbalan ijarah sebesar Rp700 miliar.
Emisi itu merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Elnusa dengan target dana yang dihimpun Rp1,5 triliun. Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Elnusa Tahap I Tahun 2020 itu memiliki tenor 5 tahun dengan cicilan imbalan Rp63 miliar per tahun atau setara dengan 9 persen per tahun.
Sukuk itu akan dijamin dengan kesanggupan penuh dan ditawarkan dengan nilai 100 persen dari jumlah sisa imbalan sukuk ijarah dengan pembayaran cicilan pertama dilakukan pada 11 November 2020.
Surat utang itu mendapatkan peringkat AA- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Indopremier Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. akan bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi, sedangkan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. bertindak sebagai wali amanat.
Masa penawaran awal atau bookbuilding sukuk berlangsung pada 7 Agustus 2020. Penjatahan akan dilakukan pada 10 Agustus 2020 dan perkiraan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 12 Agustus 2020.
Baca Juga
Elnusa berencana menggunakan dana hasil penawaran umum untuk pembelian aset peralatan jasa hulu migas dan atau infrastruktur jasa hilir migas dalam rangka ekspansi usaha dan penambahan modal kerja. Lebih rinci, sekitar 50 persen atau Rp350 miliar untuk ekspansi usaha dan sisanya digunakan untuk modal kerja.
Sebelumnya,Head of Corporate Communication Elnusa Wahyu Irfan mengaku juga sempat menjajaki rencana penerbitan penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi dibandingkan dengan sukuk ijarah. Emiten berkode saham ELSA itu telah memangkas rencana alokasi belanja modal tahun ini yang semula sebesar Rp1,4 triliun menjadi sebesar Rp800 miliar.
“Namun, dalam konteks ini, kami menilai sukuk lebih kompetitif,” jelas Wahyu kepada Bisnis, (8/7/2020).
Direktur Utama Elnusa Ali Mundakir mengatakan bahwa investasi jasa hulu migas akan lebih diutamakan pada jasa yang dapat langsung bisa menghasilkan pendapatan usaha seperti jasa hulu migas berbasis non-aset (EPC-OM).
Pada sektor hilir migas, investasi akan difokuskan pada penguatan sarana serta fasilitas depo BBM dalam rangka menunjang Pertamina khususnya untuk penyaluran BBM dan Elpiji di luar Pulau Jawa.
"Dengan proporsi yang tepat, kami meyakini Elnusa akan lebih agile dan fleksibel ke depannya dalam menghadapi situasi krisis seperti saat ini", pungkas Ali.