Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masih Royal, Indocement (INTP) Bagi Dividen Rp1,84 Triliun

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Indocement memutuskan seluruh laba 2019 senilai Rp1,83 triliun dibagikan sebagai dividen tunai kepada pemegang saham, ditambah Rp5,31 miliar atau 0,029 persen dari saldo laba ditahan yang belum ditentukan penggunaannya.
Pabrik semen milik PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Pabrik semen milik PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten semen Grup Salim, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) memutuskan pembagian seluruh laba bersih plus sebagian laba ditahan untuk dividen.

Dalam keterangan resmi, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Indocement pada Selasa (27/7/2020) memutuskan seluruh laba 2019 senilai Rp1,83 triliun dibagikan sebagai dividen tunai kepada pemegang saham.

Tidak hanya itu, INTP juga mengambil Rp5,31 miliar atau 0,029 persen dari saldo laba ditahan yang belum ditentukan penggunaannya juga sebagai dividen tunai. Dengan demikian, total dividen tunai yang diberikan mencapai Rp1,84 triliun.

“Total besaran dividen yang diterima oleh pemegang saham ialah Rp500 per saham,” papar manajemen Indocement.

Dengan memerhatikan ketentuan PT Bursa Efek Indonesia, untuk periode cum dividen untuk pasar reguler dan pasar negosiasi adalah pada 6 Agustus 2020; dan ex dividen-nya pada 7 Agustus 2020.

Adapun, cum dividen untuk pasar tunai pada 10 Agustus 2020 dan ex dividen-nya adalah pada 11 Agustus 2020.

Tanggal pencatatan yang berhak atas dividen adalah pada Agustus 2020. Pembayaran dividen dilakukan pada 28 Agustus 2020. Pajak atas dividen tunai akan diberlakukan sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia.

Berdasarkan catatan Bisnis, dalam tiga tahun terakhir, INTP konsisten dalam memutuskan pembagian dividen dalam RUPST. Tidak sekadar membagi, produsen semen itu dikenal royal membagikan dividen.

Pencapaian itu membuat INTP masuk ke dalam jajaran konstituen indeks IDX High Dividend 20. Indeks itu beranggotakan 20 saham yang membagikan dividen tunai selama 3 tahun terakhir dan memiliki dividend yield yang tinggi.

Presentasi Public Expose INTP 20 Maret 2020 menunjukkan dividend payout ratio (DPR) perseroan terbilang jumbo pada rentang tahun buku 2016-2018.

Untuk laba bersih periode 2016 misalnya, jumlah dividen yang dibagikan senilai Rp3,42 triliun atau 88,4 persen dari laba bersih Rp3,87 triliun.

Tahun berikutnya, INTP membukukan penurunan laba bersih menjadi Rp1,86 triliun. Namun, perseroan justru menaikkan rasio DPR menjadi 138,6 persen, sehingga total dividen yang dibagikan sebesar Rp2,57 triliun untuk kinerja tahun buku 2017.

Kinerja laba bersih perseroan kembali turun menjadi Rp1,14 triliun untuk tahun buku 2018. Akan tetapi, DPR INTP kembali naik menjadi 176,7 persen dengan total pembagian dividen Rp2,02 triliun.

Untuk kinerja tahun buku 2019, INTP membukukan pertumbuhan pendapatan 4,9 persen secara tahunan menjadi Rp15,93 triliun per 31 Desember 2019. Laba bersih yang dibukukan perseroan melejit naik 60,2 persen dari Rp1,14 triliun periode 2018 menjadi Rp1,83 triliun akhir tahun lalu.

PERUBAHAN PENGURUS

Pemegang saham juga menyetujui untuk mengangkat kembali Komisaris Utama Perseroan, Kevin Gerard Gluskie untuk masa jabatan hingga RUPS Tahunan 2022, yang akan diadakan pada 2023.

Masa jabatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang lain adalah sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2020, yang akan diselenggarakan pada 2021.

Berikut susunan pengurus Indocement Tunggal Prakarsa setelah RUPS.

Dewan Komisaris:

Komisaris Utama : Kevin Gluskie

Wakil Komisaris Utama / : Tedy Djuhar

Komisaris Independen

Wakil Komisaris Utama / : Simon Subrata

Komisaris Independen

Komisaris : Dr. Lorenz Naeger

Komisaris : Dr. Bernd Scheifele

Komisaris : Dr. Albert Scheuer

 

Direksi:

Direktur Utama : Christian Kartawijaya

Wakil Direktur Utama : Franciscus Welirang

Direktur : Hasan Imer

Direktur : Ramakanta Bhattacharjee

Direktur Independen : Troy Dartojo Soputro

Direktur : David Clarke

Direktur : Oey Marcos

Direktur : Benny S. Santoso

Direktur : Juan Francisco Defalque

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper