Bisnis.com, PEKANBARU - Bursa Efek Indonesia memaksimalkan platform online sebagai wadah edukasi untuk melakukan sosialisasi mengenai pasar modal syariah pada masa pandemi Covid-19.
Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI Irwan Abdalloh menyampaikan bahwa pihaknya masih melanjutkan edukasi dan sosialisasi mengenai investasi di pasar modal syariah kendati kegiatan pertemuan berskala besar telah dibatasi untuk menahan laju penyebaran Covid-19.
“Edukasi tetap kami lakukan, tetapi platform-nya berubah. Saat ini, seperti yang lainnya, kami fokus mengoptimalkan internet seperti webinar dan IG Live, sebagai media edukasi [literasi, inklusi, dan aktivasi],” kata Irwan kepada Bisnis.com, Selasa (5/5/2020).
Pada tahun-tahun sebelumnya, BEI biasanya mengadakan event untuk meningkatkan pemahaman mengenai pasar modal syariah pada bulan puasa seperti diskusi mengenai cara berinvestasi dan mengenal produk investasi di pasar modal syariah.
Oleh karena pelaksanaan event tidak memungkinkan, mengutip laman Instagram bursa (@indonesiastockexchange), kini BEI mengadakan 8 sesi Ig Live selama Ramadhan 2020 dengan mendatangkan narasumber yang ahli di bidangnya.
Proses edukasi dan sosialisasi juga diharapkan mampu menggenjot jumlah investor syariah di pasar modal Tanah Air.
Baca Juga
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, jumlah investor syariah pada akhir kuartal I/2020 tercatat sebanyak 72.856 investor atau naik 6,2 persen dari posisi pada akhir tahun lalu sebanyak 68.599 investor.
Laju pertumbuhan investor syariah pada periode tiga bulan pertama tahun ini melambat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tumbuh mencapai 12,37 persen.
Lebih lanjut, porsi investor syariah terhadap jumlah investor secara keseluruhan sebesar 6,3 persen dengan investor yang aktif bertransaksi sebanyak 15 persen dari total investor syariah.
Pada bulan Ramadhan ini, Irwan memperkirakan pertumbuhan investor syariah cenderung flat atau tidak sebanyak hari biasa karena biasanya masyarakat akan lebih banyak mengalihkan dananya untuk kebutuhan konsumsi.
Sementara itu, dari sisi kinerja saham syariah sejauh ini masih ikut tertekan bersama indeks harga saham gabungan (IHSG).
Pada akhir perdagangan Senin (4/5/2020),Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) turun -25,12 persen secara year-to-date dan Jakarta Islamic Index 70 (JII70) terdepresiasi lebih dalam -26,48 persen.
Adapun IHSG mencatatkan penurunan sebesar 26,89 persen sejak awal tahun ke level 4.605.